Pelajar 2 Sekolah Dipulangkan Imbas Banjir Rendam 1 Kelurahan Kota Mojokerto

Pelajar 2 Sekolah Dipulangkan Imbas Banjir Rendam 1 Kelurahan Kota Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 06 Mar 2024 13:51 WIB
Banjir Rendam 1 Kelurahan di Kota Mojokerto, Siswa 2 Sekolah Dipulangkan
Banjir di Mojokerto rendam beberapa desa (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto - Banjir juga melanda 8 RW di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Selain melumpuhkan aktivitas warga, banjir juga memaksa semua siswa 2 sekolah dipulangkan lebih awal.

Warga Meri, Huda (56) mengatakan, banjir baru terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Awalnya kendaraan masih bisa melintas di jalan. Menginjak sekitar pukul 07.30 WIB, ketinggian banjir kian parah sebab mencapai lutut orang dewasa di jalan.

"Banjir karena meluapnya Sungai Cemporat, posisinya di sebelah barat Kelurahan Meri," kata Huda kepada detikJatim di lokasi, Rabu (6/3/2024).

Hingga pukul 12.00 WIB, air luapan Sungai Cemporat masih terus mengalir deras ke permukiman penduduk dan jalan-jalan lingkungan. Ketinggian banjir di jalan selutut sampai sepinggang orang dewasa. Banjir juga merendam ribuan rumah penduduk.

"Airnya mengarah ke utara karena sisi utara lebih rendah," terang Huda.

Banjir besar kali ini, lanjut Huda, merendam permukiman penduduk 8 RW di Kelurahan Meri. Rata-rata setiap RW teridiri dari 4 RT. Sedangkan setiap RT meliputi 50 rumah penduduk. Wilayah yang tidak terkena banjir hanya Lingkungan Tropodo yang terdiri dari 2 RW.

Masih menurut Huda, tidak ada warga Meri yang mengungsi karena sudah terbiasa. Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing menanti banjir surut. Harta benda di dalam rumahnya juga selamat sebab sudah dinaikkan ke tempat lebih tinggi.

"Kalau warga Perumahan Griya Permata Meri mengungsi ke rumah kerabat mereka karena banjir di perumahan lebih dalam," ungkapnya.

Ruhyat (45), warga Meri juga memilih bertahan di rumahnya. Meskipun banjir yang merendam rumahnya selutut orang dewasa. Sebab ia mengaku tidak mempunyai tujuan untuk mengungsi.

"Saya bertahan di rumah, tidak ada tujuan mengungsi. Perabotan mengapung semua," tandasnya.

Pemkot Mojokerto dan kepolisian sudah turun tangan membantu warga menyelamatkan kendaraan bermotor. Bantuan nasi bungkus juga dibagikan kepada warga terdampak menggunakan perahu karet.

Tidak hanya melumpuhkan aktivitas warga, banjir di Kelurahan Meri juga memaksa kegiatan belajar mengajar di 2 sekolah harus dihentikan. Semua siswa SDN Meri dan SMPN 5 Kota Mojokerto dipulangkan lebih awal.


(dpe/fat)


Hide Ads