Begini Kondisi Terkini 10 Anggota Gegana Korban Ledakan Mako Brimob Surabaya

Begini Kondisi Terkini 10 Anggota Gegana Korban Ledakan Mako Brimob Surabaya

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 05 Mar 2024 10:50 WIB
Sejumlah petugas diduga mengevakuasi korban ledakan Mako Brimob di RS Bhayangkara Surabaya.
Korban ledakan Mako Brimob Surabaya saat tiba di RS Bhayangkara. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

10 Anggota Gegana menjadi korban ledakan di Mako Brimob, Sub Detasemen Gegana, Jalan Gresik, Surabaya. Kondisi mereka kini telah pulih setelah mengalami luka ringan akibat serpihan pecahan kaca. Mereka sudah boleh pulang dari RS Bhayangkara.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, semua korban sudah menjalani pemeriksaan intensif. Tim Bid Dokker Polda Jatim juga turut diterjunkan untuk memantau perkembangan perawatan 10 anggota Gegana tersebut.

"Menurut analisa dari tim dokter, sudah dilakukan rontgen dan pemeriksaan-pemeriksaan bagian dalam. Tidak ada bagian (cedera) yang signifikan dan hanya traumatik saja," jelas Dirmanto kepada detikJatim, Selasa (5/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwira polisi dengan tiga melati di pundak itu memastikan bahwa para korban hanya mengalami luka ringan. Dia juga menegaskan tidak ada tambahan korban selain 10 anggota Gegana itu. Hari ini, para korban sudah boleh pulang dari rumah sakit.

"Insyaallah hari ini 10 korban ini sudah bisa dipulangkan," tambah Dirmanto.

ADVERTISEMENT

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan di Mako Brimob Surabaya itu terjadi pukul 10.19 WIB, Senin (4/3). Ledakan berasal dari gudang tua yang menyimpan bahan peledak. Diduga sebuah mortir yang sudah didisposal meledak akibat terkena paparan sinar matahari.

Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto menjelaskan, gudang yang meledak itu usianya memang sudah cukup tua. Gudang yang dibangun sejak 1951 itu berada di tengah permukiman padat penduduk. Oleh sebab itu, Polda Jatim akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait dengan gudang tua itu.

"Menurut kami mungkin harus dievaluasi menyeluruh. Mudah-mudahan dengan adanya kejadian ini kami bisa perbaiki yang lebih memenuhi standar penyimpanan bahan peledak, khususnya di tengah-tengah permukiman padat penduduk," beber Imam.




(hil/dte)


Hide Ads