Petaka Ledakan Gudang Mako Brimob Surabaya Berujung 10 Anggota Gegana Luka

Round Up

Petaka Ledakan Gudang Mako Brimob Surabaya Berujung 10 Anggota Gegana Luka

Dida Tenola - detikJatim
Selasa, 05 Mar 2024 07:08 WIB
mako brimob surabaya
Detaseman Gegana Sat Brimob Polda Jatim. (Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJatim)
Surabaya -

Pagi itu Ida bersiap untuk menjemput anaknya yang pulang sekolah. Belum sempat ia berangkat, suara ledakan yang menggelegar mengejutkannya. Sumbernya berasal dari Mako Brimob Surabaya yang ada di Jalan Gresik.

Sontak saja ledakan kencang itu membuat warga sekitar berhamburan keluar rumah. Tak terkecuali Ida. Total, ada 3 kali suara ledakan yang ia dengar. Ledakan terakhir terdengar paling kencang.

"Kaca-kaca rumah bergetar. Suaranya keras sekali," kata Ida kepada detikJatim, Senin (4/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepanikan langsung terasa. Sulimah, pedagang bunga di Jalan Krembangan juga menjadi saksi betapa dahsyatnya ledakan tersebut. Dia melihat serpihan kayu dan atap bangunan semburat di udara.

"Suaranya kayak ban mbledos, keras sekali. Itu sampai ada kayu-kayu atap rumah sampai lompat ke jalan raya. Batu-batu juga terlempar ke dekat tempat saya ini (lapak dagangannya)," tutur perempuan asal Sumenep tersebut.

ADVERTISEMENT

Pascaledakan, area sekitar Mako Brimob disterilkan. Polisi langsung menutup Jalan Gresik. Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto yang sedang ada rapat penting di Banyuwangi langsung bertolak menuju Surabaya dengan helikopter.

"Hari ini tanggal 4 Maret pukul 10.19 WIB di Kantor Subdensi Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Jatim itu terjadi ledakan," kata Imam saat memberikan keterangan awal di Banyuwangi.

Tim Labfor dan Gegana langsung diterjunkan untuk melakukan olah TKP. Mereka segera mencari tahu sumber ledakan tersebut.

Setibanya di Surabaya, Senin siang, Imam langsung memberikan keterangan resmi. Dia menyebut ledakan kencang itu berasal dari gudang penyimpanan bahan peledak. Usia gudang yang berada di tengah permukiman padat penduduk itu sudah cukup tua.
.
"Bangunan gudang penyimpanan ini ternyata itu rumah yang dibangun sejak 1951. Cukup tua bangunannya, dan oleh Sabrimob Polda Jatim, khususnya Detasemen Gegana, dibangun lagi di belakangnya, iya direnovasi untuk gudang penyimpanan bahan peledak. Itu sudah tidak proper," tegas Imam di lokasi ledakan.

Oleh karena itu, Polda Jatim akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Bila memungkinkan, gudang penyimpanan bahan peledak itu akan dipindah agar lebih aman, jauh dari permukiman penduduk.

"Menurut kami mungkin harus dievaluasi menyeluruh. Mudah-mudahan dengan adanya kejadian ini kami bisa perbaiki yang lebih memenuhi standar penyimpanan bahan peledak, khususnya di tengah-tengah permukiman padat penduduk," katanya.

Terkait dengan pemicu ledakan, dugaannya berasal dari mortir yang sudah didisposal. Kemungkinan besar bahan peledak itu terkena sinar matahari yang sangat panas.

"Nah kemungkinan karena paparan sinar matahari yang cukup panas, sehingga bahan tersebut terpicu hingga terjadi ledakan. Pemicunya panas. Nanti akan dijelaskan," ujar Imam.

Jenderal bintang dua itu juga menyebutkan bahwa ada 10 anggota Gegana yang terluka akibat insiden tersebut. Mereka mengalami luka ringan dan segera dibawa ke RS Bhayangkara di Jalan Ahmad Yani.

"Dampak dari ledakan ini ada korban anggota kami, 10 luka ringan. Kenapa anggota kami jadi korban, karena dari gudang untuk menyimpan bahan peledak ke tempat latihan jaraknya dekat sekitar 10 meter," bebernya.

Saat ledakan itu terjadi, kata Imam, sebanyak 15 anggota Gegana sedang mengikuti latihan. 10 orang di antara mereka terkena serpihan kaca akibat ledakan.

"Kebetulan anak buah kami ada 15 yang sedang latihan olah TKP pascaledakan di kontainer, data center, jaraknya sekitar 10 meter dari gudang. Kami lihat ke TKP tadi kaca-kacanya pecah, efek kaca itu semburan ke dalam mengenai anggota yang sedang latihan. Yang 5 tidak apa-apa, yang 10 kena pecahan kaca. Semuanya luka ringan dan sudah ditangani di RS Bhayangkara," terang Imam.

Analasisi Labfor Polda Jatim usai olah TKP. Baca halaman selanjutnya...

Sementara itu, Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Sodiq Pratama menyatakan, timnya telah melakukan olah TKP di lokasi ledakan. Dia sebutkan timnya telah menemukan bukti adanya bahan florad dan belerang atau sulfur.

"Lalu setelah dilakukan pengecekan oksidatornya positif. Oksidator dari bahan-bahan tersebut. Seperti yang disampaikan bapak Kapolda Jatim, bahan itu digolongkan low explosive," ujarnya di lokasi yang sama.

Dia pun menjelaskan bahwa bahan yang terkategori low explosive seperti bahan-bahan mercon dan lainnya yang ada di dalam gudang itu justru lebih sensitif terhadap gerakan, panas, dan tekanan.

"Justru low eksplosive itu sungguh sangat riskan atau sensitif terhadap berbagai gerakan panas dan tekanan. Itu sangat mudah (Meledak). Sedangkan yang high explosive justru lebih aman. Artinya, tidak terlalu sensitif," tambahnya.

Mengenai pemicu ledakan tersebut, Sodiq menyampaikan analisis hasil olah TKP yang dilakukan oleh timnya. Ada sejumlah kemungkinan yang memicu terjadinya ledakan. Simak penjelasannya.

"Sehingga dari itu kami analisa tadi yang paling mungkin adalah yang pertama karena suasana lagi hujan, karena barang itu baru masuk kemudian lembap dan terjadi reaksi kimia. Kemudian kena panas sekitar jam 10-an itu. Secara teori bisa meledak dengan sendirinya," tegasnya.

Mengenai kemungkinan lain penyebab ledakan itu, kata Sodiq, saat ini masih didalami oleh timnya. Tim Labfor sempat dihentikan untuk melakukan olah TKP karena kondisi sempat hujan dan rawan terjadi ledakan. Namun kesimpulan awal telah diambil.

"Kemungkinan yang lain sedang kami analisa dan sampai saat ini yang paling mungkin itu, seperti juga kejadian-kejadian sebelumnya, yang memicu adalah getaran, panas, atau karena tekanan. Jadi kesimpulan sementara saat ini karena kondisinya lembap kemudian kena sinar matahari, lalu terjadi reaksi kimia di antara mereka kemudian timbul ledakan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads