Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mengakui bahwa gudang penyimpanan bahan peledak di Mako Gegana, Satuan Brimob Polda Jatim yang meledak sudah tidak proper. Gudang bahan peledak di tengah permukiman padat penduduk itu sudah cukup tua.
"Tidak proper artinya begini, bangunan gudang penyimpanan ini ternyata itu rumah yang dibangun sejak 1951. Cukup tua bangunannya, dan oleh Sabrimob Polda Jatim, khususnya Detasemen Gegana, dibangun lagi di belakangnya, iya direnovasi untuk gudang penyimpanan bahan peledak. Itu sudah tidak proper," kata Imam kepada wartawan di lokasi ledakan, Senin (4/3/2024).
Karena itulah, Imam menegaskan bahwa dengan adanya kejadian ledakan itu Polda Jatim akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam hal penanganan lokasi gudang yang sudah tidak memungkinkan dan bisa membahayakan satuan kepolisian maupun warga di sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut kami mungkin harus dievaluasi menyeluruh. Mudah-mudahan dengan adanya kejadian ini kami bisa perbaiki yang lebih memenuhi standar penyimpanan bahan peledak, khususnya di tengah-tengah permukiman padat penduduk," katanya.
Tidak hanya melakukan evaluasi, Imam mengakui bila memang memungkinkan lokasi gudang penyimpanan bahan peledak itu memang perlu dipindahkan. Terutama di lokasi yang jaraknya lebih aman, dalam artian jauh dari permukiman.
"Insyaallah, kami upayakan kalau ada tempat lain yang jangkauannya lebih aman dari pemukiman, maka kami akan usahakan yang lebih baik begitu," katanya.
Sementara, ditanya terkait SOP penyimpanan bahan peledak apakah sudah dijalankan di Mako Brimob Surabaya? Imam menegaskan bahwa SOP itu sudah dijalankan. Dia kembali menyebutkan bahwa gudangnya yang bermasalah.
"Kalau SOP sudah dijalankan dan bagian-bagian bahan peledak itu sudah kami simpan sesuai standar operasional. Insya Allah itu sudah kami jalankan SOP-nya. Ya mungkin porsi gudangnya yang harus kami taruh di tempat yang lebih aman, karena ini kan pemukiman padat di sekitarnya," katanya.
Baca juga: Infografis: Ledakan di Mako Brimob Surabaya |
Meski demikian, dia belum bisa memastikan penanganan apa yang akan diambil untuk mencegah berulangnya ledakan yang terjadi di Markas Gegana, Satuan Brimob tersebut. Dia masih menunggu hasil evaluasi dari Tim Labfor Polda Jatim.
"Ini untuk tindak lanjut kami tunggu hasil evaluasi Tim Labfor dan nanti akan kami laporkan kepada pimpinan. Dan semoga ada evaluasi menyeluruh dari gudang penyimpanan ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Sodiq Pratama telah menyampaikan analisis hasil olah TKP yang dilakukan oleh timnya. Ada sejumlah kemungkinan yang memicu terjadinya ledakan, namun ada satu hal yang kemungkinan besar menyebabkan ledakan itu.
"Sampai saat ini yang paling mungkin itu, seperti juga kejadian-kejadian sebelumnya, yang memicu adalah getaran, panas, atau karena tekanan. Jadi kesimpulan sementara saat ini karena kondisinya lembap kemudian kena sinar matahari, lalu terjadi reaksi kimia di antara mereka kemudian timbul ledakan," pungkasnya.
(dpe/iwd)