Ini Bahan Peledak yang Tersimpan di Gudang Mako Brimob Surabaya Saat Meledak

Ini Bahan Peledak yang Tersimpan di Gudang Mako Brimob Surabaya Saat Meledak

pfr - detikJatim
Senin, 04 Mar 2024 18:34 WIB
Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto
Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto saat memberikan keteranga pers soal ledakan di Mako Brimob (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto menyebutkan apa saja bahan peledak yang tersimpan di dalam gudang yang meledak di Mako Detasemen Gegana, Satbrimob, Polda Jatim hari ini. Ada sejumlah bahan peledak seperti bahan bondet dan bahan petasan di dalamnya.

"Sebagaimana tadi pagi saya sudah rilis, pukul 10.05 WIB tadi terjadi ledakan di Mako Detasemen Gegana di Jalan Gresik, Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya. Kecelakaan ini terjadi di gudang yang merupakan gudang penyimpanan bahan peledak," kata Imam, Senin (4/3/2024).

Dia sebutkan pada saat ledakan itu terjadi apa saja bahan peledak yang sedang disimpan di dalamnya. Di antaranya dia sebutkan ada beberapa bondet, juga bahan peledak bom ikan yang disimpan di dalam gudang itu, juga beberapa bahan peledak lain yang biasa dipakai oleh Tim Jibom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahan peledak itu terdiri dari beberapa barang yang termuat seperti bondet, kemudian bahan yang dipakai untuk bom ikan yang rencananya akan didisposal. Kemudian di gudang itu juga terdapat bahan-bahan seperti black powder, serbuk petasan itu kurang lebih 1 kg," jelasnya.

Dia menyebutkan bahwa bahan-bahan peledak yang disimpan itu didapatkan oleh Tim Jibom yang merupakan bagian dari Detasemen Gegana, di bawah Satuan Brimob Polda Jatim, dari masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Bahan-bahan itu digunakan oleh tim jibom manakala kewilayahan menemukan bahan peledak atau temuan dari masyarakat atau temuan bahan lama yang tidak digunakan diserahkan kepada tim jihandak kemudian dimusnahkan dengan menggunakan tadi, black powder dan beberapa bahan peledak lain seperti belerang dan serbuk arang," ujarnya.

Imam menyebutkan bahwa dugaan awal penyebab ledakan itu adalah karena paparan panas matahari. Paparan sinar matahari itu kemudian memicu ledakan yang membuat 10 orang anggota Satbrimob mengalami luka-luka.

"Nah kemungkinan karena paparan sinar matahari yang cukup panas, sehingga bahan tersebut terpicu hingga terjadi ledakan. Pemicunya panas. Nanti akan dijelaskan," katanya.

Sebelumnya, Imam menyebutkan ada 10 korban yang mengalami luka akibat ledakan bahan peledak yang disimpan di markas Gegana, Satbrimob Polda Jatim tersebut.

"Dampak dari ledakan ini ada korban anggota kami, 10 luka ringan. Kenapa anggota kami jadi korban, karena dari gudang untuk menyimpan bahan peledak ke tempat latihan jaraknya dekat sekitar 10 meter," ujarnya dalam konferensi pers di Mako Gegana, Senin (4/3/2024).

Dia menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi. Pada saat ledakan itu terjadi, ada sebanyak 15 orang anggota Gegana yang sedang melakukan latihan olah TKP pasca-kejadian ledakan.

"Kebetulan anak buah kami ada 15 yang sedang latihan olah TKP pasca-ledakan di kontainer, data center, jaraknya sekitar 10 meter dari gudang. Kami lihat ke TKP tadi kaca-kacanya pecah, efek kaca itu semburan ke dalam mengenai anggota yang sedang latihan. Yang 5 tidak apa-apa, yang 10 kena pecahan kaca. Semuanya luka ringan dan sudah ditangani di RS Bhayangkara," ujarnya.

Ledakan dari Mako Gegana, Satbrimob Polda Jatim itu terdengar pukul 10.05 WIB hingga radius 3 kilometer. Selain itu, terjadi ledakan susulan sekitar pukul 13.10 WIB.

Salah satu pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) di depan Mako Brimob, Hartati (38) mengaku mendengar 3 kali ledakan. Dia sebutkan bahwa ledakan yang terdengar paling keras adalah ledakan terakhir.

Tadi saya sedang masak dagangan, terus terdengar ledakan tiga kali, yang paling keras yang terakhir. Saya kira ban trailer meledak. Seumur-umur, 5 tahun saya dagang di sini, baru pertama ini ada ledakan (dari Mako Brimob Polda Jatim). Kaget, takut," katanya kepada detikJatim.

Ida, salah satu warga Krembangan di lokasi kejadian juga menyampaikan kesaksian. Pada saat ledakan itu terjadi dia melihat kaca rumah sampai bergetar.

"Iya, kaca-kaca rumah bergetar. Suaranya keras sekali," kata Ida kepada detikJatim.

Dia mengaku saat itu dirinya akan menjemput anaknya pulang sekolah, tiba-tiba suara ledakan terdengar keras.

"Teman-teman yang rumahnya sekitar Ikan Lumba-lumba katanya juga kedengaran keras," tambahnya.




(dpe/fat)


Hide Ads