Belasan anggota gangster yang diamankan di markas mereka Dusun Guwo, Sumput, Driyorejo Gresik mendapat sanksi. Mereka diberi hukuman sosial dengan wajib lapor dan membersihkan sampah.
Kanit PPA Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Hepi Riza mengatakan selama ini ulah mereka selalu membuat resah dan takut masyarakat di kawasan Gresik. Karena masih dibawa umur, ia para gangster itu dihukum membersihkan sampah di Alun-alun Gresik.
"Selama ini mereka meresahkan masyarakat. Makanya kita ingin mereka ini memberikan manfaat bagi masyarakat dengan cara membersihkan sampah," kata Hepi Riza kepada detikJatim, Minggu (3/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hepi menambahkan dengan adanya tindakan yang memberi manfaat kepada masyarakat, ia berharap agar anak-anak tersebut bisa merasakan bahagia ketika berbuat baik. Hal itu sebagian dari pembinaan yang diberikan Polres Gresik kepada belasan anak yang masih berusia dibawah 17 tahun itu.
"Terbukti, ketika selesai membersihkan sampah, anak-anak ini sangat senang ketika beberapa pedagang memberikan minum karena sudah membersihkan sampah," tambahnya.
Selain sanksi ini, kata Hepi, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan orang tua para gangster, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak terkait. Sebab, hampir semua anak-anak itu masih berstatus sebagai siswa sekolah di Gresik dan Surabaya.
"Rata-rata mereka adalah dibawah umur dan berstatus sebagai siswa. Tentunya, mereka ini masih butuh perhatian dari kami (kepolisian), orang tua, dan pihak terkait. Sehingga kami akan lakukan upaya pembinaan atau sanksi sosial," tegas Hepi.
Hepi mengimbau, untuk nantinya orang tua lebih memberikan perhatian terhadap anak-anaknya. Selain membatasi jam saat bermain, juga lebih banyak memberikan kegiatan di rumah.
"Tentu orang tua jadi ujung tombak dalam memberikan perhatian ke anak-anak ini. Agar lebih membatasi jam malam saat mereka bermain keluar rumah," tegas dia.
Sentara itu, BD (14) salah satu anggota gangster mengatakan sangat bahagia ketika bisa bermanfaat bagi masyarakat. Selama ini ia hanya ingin terlihat sangar ketika menjadi salah satu bagian dari anggota Gangster.
"Ternyata berbuat baik itu juga bisa mendapat perhatian dari masyarakat. Selama ini saya hanya ingin terlihat sangar agar banyak teman. Ternyata itu salah," kata BD.
BD mengaku menyesal telah bergabung dengan anggota gangster yang selama ini ternyata menjadi sampah dan momok bagi masyarakat. Ia juga berjanji tidak akan bergabung lagi menjadi anggota gangster. "Nggak mau ulangi pak," ujarnya lirih.
Sebelumnya, sebuah rumah kontrakan di Dusun Guwo, Sumput, Driyorejo, Gresik digerebek warga dan polisi. Pasalnya, rumah tersebut diduga jadi markas gangster.
Sakur Warga Dusun Guwo, Desa Sumput mengatakan, penggerebekan dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Saat itu sekelompok anggota gangster berada di sekitar rumah yang hendak tawuran.
"Saya dan warga membubarkan anak-anak itu. Karena mereka ini hendak tawuran," kata Sakur kepada detikJatim.
(abq/dte)