Alasan Ansor Surabaya Melunak Tak Sampai Bubarkan Pengajian Riza Basalamah

Alasan Ansor Surabaya Melunak Tak Sampai Bubarkan Pengajian Riza Basalamah

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 02 Mar 2024 22:02 WIB
Ustaz Riza Basalamah dan Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Surabaya, Agustiya Deni Susandi
Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Surabaya, Agustiya Deni Susandi. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya - Pengajian Ustaz Syafiq Riza Hasan Basalamah di Surabaya yang sempat ditolak GP Ansor berjalan hingga tuntas. Lantas apa alasan GP Ansor melunak dan tidak sampai ngotot membubarkan pengajian di Masjid Al Ikhlash, Jalan Tanjung Sadari, Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan itu?

Pantauan detikJatim, sebelum Ustaz Riza mengisi pengajian di Masjid Al Ikhlash pihak GP Ansor Kecamatan Krembangan telah bertemu dengan pihak pengurus yayasan. Kalau sebelumnya Ansor sempat menolak, setelah pertemuan itu mereka melunak lalu meninggalkan lokasi pengajian.

Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Surabaya Agustiya Deni Susandi menjelaskan alasan mengapa Ansor dan Banser akhirnya memberikan toleransi untuk pengajian Riza Basalamah kali ini. Yakni karena permintaan maaf dan komitmen takmir dan pengurus yayasan Masjid Al Ikhlash.

"Karena dalam dialog di dalam tadi, takmir masjid dan pengurus yayasan mengakui ada kelalaian atau maladministrasi, ada miskomunikasi dengan pihak-pihak terkait di Kecamatan Krembangan dan khususnya wilayah KP3, Tanjung Perak," ujarnya, Sabtu (2/3/2024).

Selain itu, toleransi GP Ansor dan Banser kali ini sehingga membiarkan pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah berjalan hingga tuntas karena pihak takmir dan yayasan mengakui bahwa mereka merupakan takmir dan pengurus yayasan yang baru dilantik Januari 2024 ini.

"Mereka juga beralasan sebagai takmir dan pengurus masjid barusan terpilih per Januari kemarin. Karena itu kami memberikan toleransi," kata Deni saat ditemui di depan Masjid Al Ikhlash.

Tidak hanya itu, Deni menyatakan bahwa Ansor telah meminta pihak masjid berkomitmen untuk memperbaiki komunikasi dan tidak perlu menggelar pengajian secara sembunyi-sembunyi, serta dengan mengundang secara terbuka elemen keagamaan dan elemen masyarakat setempat.

"Belakangan ini kan kesannya sembunyi-sembunyi. Kalau wawasan kebangsaannya ada, cukup undang saja elemen keagamaan dan elemen masyarakat dalam kajian umum. Lebih menarik. Saya enggak tahu ini modus apa bagaimana, event organizer atau manajemen Ustaz Syafiq Riza Basalamah ini ada apa?" Ujarnya.

Deni menekankan pertemuan GP Ansor Sursbaya dengan Masjid Al Ikhlash tadi karena pihak penyelenggara sudah meminta maaf, serta takmir dan pengurus yayasan masjid berkomitmen memperbaiki pola komunikasi dan menjaga hubungan antar umat.

Ia menyebutkan selama Riza Basalamah tidak menghapus atau minimal memberikan klarifikasi konten video kajian di media sosial yang dianggap menyinggung ajaran NU, pihak Ansor akan tetap melakukan pencegahan.

"Iya, selama beliau Ustaz Syafiq Basalamah ini tidak mengklarifikasi konten-konten yang menyinggung ajaran NU, tidak mengklarifikasi itu dan berkomitmen untuk tidak mengulang dan mengubah metode dakwahnya, iya kami lakukan pencegahan," katanya.

Secara umum Deni mengaku pihak masjid sudah memegang komitmen soal materi kajian yang disampaikan Riza Basalamah dalam pengajian tersebut. Hanya saja pihaknya kecewa pengajian yang tadinya disebut sebelum Isya selesai terus dilaksanakan hingga pukul 19.28 WIB.

"Tadi komitmennya adalah sebelum Isya kajian sudah selesai, ternyata masih terus. Ya sudah biarkan, saya kembalikan kepada masyarakat dan umat yang menilai. Karena itu juga yang terjadi di Masjid As Salam Gunung Anyar kemarin," pungkasnya.


(dpe/dte)


Hide Ads