Kemudahan imigrasi bakal segera dinikmati jemaah haji asal embarkasi Surabaya dan Solo. Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI Silmy Karim dan Dirjen Imigrasi Arab Saudi Sulaiman bin Abdul Aziz telah membahasnya saat keduanya bertemu di Arab Saudi.
"Saya sangat mengapresiasi, berterima kasih dan mendukung sepenuhnya kemudahan keimigrasian bagi jemaah calon haji," kata Silmy dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Rabu (28/2/2024).
Tahun lalu pemerintah Arab Saudi memberlakukan layanan pemeriksaan pra kedatangan ini di Bandara Soekarno-Hatta melalui Makkah Route Initiatives (MRI). Skema ini telah diberlakukan terhadap jemaah haji dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MRI memungkinkan jamaah haji memenuhi semua persyaratan visa di bandara keberangkatan, sehingga bisa menghemat waktu menunggu berjam-jam saat tiba di Arab Saudi. Artinya, dengan aturan baru ini jemaah tidak perlu lagi melewati tahapan imigrasi di Bandara Arab Saudi.
Dalam pembahasan itu, Silmy menawarkan layanan diperluas ke Bandara Surabaya dan Solo. Tidak hanya itu saja, tetapi juga di bandara lainnya. Skema itu diusulkan agar diterapkan secara resiprokal, sehingga skema itu juga diterapkan saat pemeriksaan keimigrasian sebelum kepulangan ke Indonesia.
"Kami usulkan agar skema tersebut bisa berlaku secara resiprokal. Secara resmi nanti kami akan bersurat. Hal ini menjadi perhatian kami, bagaimana caranya agar para tamu Allah ini bisa kita mudahkan (prosesnya) saat berangkat dan pulang," katanya.
Silmy berharap pertemuan dengan Direktur Jenderal Imigrasi Arab Saudi memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya perlindungan terhadap WNI. Khususnya di Arab Saudi.
"Dirjen Imigrasi Arab Saudi sangat terbuka dan memiliki itikad baik untuk membantu menyelesaikan permasalahan WNI di Arab Saudi dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi warga kita yang bermasalah di sana," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Imigrasi Arab Saudi Sulaiman bin Abdul Aziz dalam keterangan tertulis itu menyambut baik usulan dari Silmy. Dia berharap calon haji WNI dilayani dengan lebih mudah.
"Kami berharap bisa menyelesaikan permasalahan WNI lainnya, seperti visa, izin tinggal, dan daftar blacklist, tetapi kami juga berkomitmen untuk memudahkan proses pelayanan bagi jemaah haji dan umroh asal Indonesia," pungkas Sulaiman.
(dpe/fat)