Maulid Simtudduror: Bacaan Mahalul Qiyam, Keutamaan dan Profil Penulisnya

Maulid Simtudduror: Bacaan Mahalul Qiyam, Keutamaan dan Profil Penulisnya

Alifia Kamila - detikJatim
Selasa, 27 Feb 2024 14:00 WIB
Ilustrasi Lauhul Mahfudz, kitab catatan takdir makhluk Allah SWT.
Ilustrasi kitab Maulid Simtudduror/Foto: Getty Images/iStockphoto/artisteer
Surabaya -

Kitab Maulid Simtudduror disusun Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi. Kitab ini sering dibaca umat Islam saat Maulid Nabi.

Lantas, siapa sebenarnya Habib Ali? Dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Habib Ali menulis kitab ini sebagai bentuk kecintaannya yang besar terhadap Rasulullah SAW. Oleh karena itu, Maulid Simtudduror berisi tentang keagungan dan kemuliaan sifat Rasulullah SAW.

Profil Penulis Maulid Simtudduror

Habib Ali merupakan seorang ulama besar dari Hadramaut, Tarim, Yaman. Habib Ali lahir pada tahun 1259 H atau 1839 M.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain ulama besar, Habib Ali juga keturunan Nabi Muhammad SAW sehingga nasabnya tidak perlu diragukan lagi. Nasab Habib Ali tersambung langsung melalui jalur Ali Zainal Abidin bin Husein bin Fathimah Az-Zahra binti Muhammad bin Abdillah.

Kitab yang ditulis dua tahun sebelum Habib Ali wafat ini berisi syair mengenai kisah hidup dan pujian kepada Rasulullah SAW. Bahasa yang digunakan dalam kitab ini pun dikenal indah dan penuh makna.

ADVERTISEMENT

Masa hidupnya banyak dihabiskan untuk memperdalam ilmu agama. Sejak kecil, Habib Ali telah mempelajari dan mengkhatamkan isi Al-Qur'an. Ini membuatnya berhasil menguasai ilmu-ilmu batin.

Sejak saat itu, Habib Ali diizinkan oleh para guru untuk mulai berdakwah di hadapan khalayak ramai. Beliau pun menerima kekaguman dari orang-orang sekitar.

Atas kehormatan yang diterimanya, Habib Ali mulai dipercaya untuk memimpin majelis ilmu, lembaga pendidikan, hingga pertemuan besar yang diadakan pada saat itu.

Semasa hidupnya, Habib Ali juga membangun masjid, pondok, asrama dengan sarana yang lengkap untuk memperdalam ajaran Islam. Pada usia ke-68, beliau mengarang kitab Maulid Simtudduror yang membuatnya dijuluki sebagai Sahibul Maulid Simtudduror.

Karena kemuliaan yang dimilikinya, Maulid Simtudduror masih dilantunkan hingga saat ini, terutama pada perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.

Bacaan Maulid Simtudduror

Sebelum membaca Maulid Simtudduror, ada baiknya untuk diawali dengan membaca Al-Fatihah yang ditujukan kepada Rasulullah SAW dan Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi.

Selanjutnya, Maulid Simtudduror dapat dibaca secara keseluruhan atau hanya sampai bagian ke-7 (mahalul qiyam). Berikut ini teks Maulid Simtudduror hingga mahalul qiyam.

الصَّـلَاةُ الْثَانِيَةُ

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ اَشْرَفِ بَدْرٍفِى الْكَوْنِ اَشْرَقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, akromi dâ 'in yad'û ilal haq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw) penyeru terbaik yang mengajak kepada kebenaran.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ اَكْرَمِ دَاعٍ يَدْعُوْ اِلَى الْحَقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, akromi dâ 'in yad'û ilal haq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw) penyeru terbaik yang mengajak kepada kebenaran.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ اَلْمُصْطَفَى الصَّادِقِ الْمُصَدَّقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, al mushthofâsh-shôdiqil mushoddaq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw), insan pilihan, yang benar dan dibenarkan.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ اَحْلَى الْوَارَى مَنْطِقًاوَاَصْدَقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, ahlâl warô manthiqôn wa ashdaq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw), manusia yang paling manis dan paling benar tutur katanya.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ اَفْضَلِ مَنْ بِالتُّقَى تَحَقَّقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, afdloli man bittuqô tahaqqoq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw) orang yang paling utama yang mewujudkan ketaqwaan.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ مَنْ بِالسَّخَاوَالْوَفَاتَخَلَّقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, man bissakhô wal wafâ takhollaq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw) pemilik akhlak dermawan dan setia.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ وَاجْمَعْ مِنَ الشَّمْلِ مَاتَفَرَّقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, wajma' minasy-syamli mâ tafarroq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw) dan himpunkanlah setiap yang tercerai berai dari kumpulannya.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ وَاصْلِحْ وَسَهّلْ مَاقَدْتَعَوَّقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, washlih wa sahhil mâ qod ta'awwaq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw), perbaikilah dan mudahkanlah segala yang terhambat.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ وَافْتَحْ مِنَ الْخَيْرِكُلَّ مُغْلَقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, waftah minal khoiri kulla mughlaq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw), bukalah segala kebaikan yang terkunci.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ وَاَلِهِ وَمَنْ بِاٌلنَّبِيّ تَعَلَّقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, wa ãlihi wa man binnabiyyi ta 'allaq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw) dan keluarganya serta yang cinta kepada nabi.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ وَاَلِهِ وَمَنْ لِلْحَبِيْبِ يَعْشَقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, wa ãlihi wa man lil habîbi ya' syaq.

Artinya: Ya robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw) dan keluarganya serta yang merindukannya.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ وَمَنْ بِحَبْلِ النَّبِيّ تَوَثَّقْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, wa man bihablin-nabiyyi tawatstsaq.

Artinya: Ya robbi limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw) dan yang berpegang dengan tali nabi.

يَارَبِّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدْ يَارَبّ صَلّ عَلَيْهِ وَسَلّمْ

Latin: Yâ robbi sholli 'alâ muhammad, yâ robbi sholli 'alaihi wasallim.

Artinya: Ya robbi limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (Saw). Ya robbi, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الْقَوِيِّ سُلْطَانُه ﴿﴾ اَلْوَاضِحِ بُرْهَانُهْ ﴿﴾ اَلْمَبْسُوْطِ فِي الْوُجُوْدِ كَرَمُهُ وَاِحْسَانُه ﴿﴾ تَعَالَى مَجْدُهُ وَعَظُمَ شَانُهْ ﴿﴾ خَلَقَ الْخَلْقَ لِحِكْمَهْ ﴿﴾ وَطَوَى عَلَيْهَا عِلْمَهْ ﴿﴾ وَبَسَطَ لَهُمْ مِنْ فَآئِضِ الْمِنَّةِ مَا جَرَتْ بِهِ فِى اقْدَارِهِ الْقِسْمَةْ ﴿﴾ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِمْ اَشْرَفَ خَلْقِهِ وَاَجَلَّ عَبِيْدِهِ رَحْمَة ﴿﴾ تَعَلَّقَتْ اِرَادَتُهُ الْأَزَلِيَّةُ بِخَلْقِ هَذَا الْعَبْدِ الْمَحْبُوْبِ ﴿﴾ فَانْتَشَرَتْ اَثَارُ شَرَفِهِ فِي عَوَالِمِ الشَّهَادَةِ وَالْغُيُوْبْ ﴿﴾ فَمَا اَجَلَّ هَذَا الْمَنَّ الَّذِيْ تَكَرَّمَ بِهِ الْمَنَّانْ ﴿﴾ وَمَا اَعْظَمَ هَذَا الْفَضْلَ الَّذِيْ بَرَزَ مِنْ حَضْرَةِ الْإِحْسَانْ ﴿﴾ صُوْرَةً كَامِلَةً ظَهَرَتْ فِي هَيْكَلٍ مَحْمُوْدْ ﴿﴾ فَتَعَطَّرَتْ بِوُجُوْدِهَا اَكْنَافُ الْوُجُوْدِ ﴿﴾ وَطَرَّزَتِ بُرْدَ الْعَوَالِمِ بِطِرَازِ التَّكْرِيْم

Latin: Bismillâhir rohmânir rohîm. Alhamdulillâhil qowiyyi sulthônuh. Al-wâdlihi burhânuh. Al-mabsûthi fîl wujûdi karomuhu wa ihsânuh. Ta'âla majduhu wa 'adzhuma syânuh. Kholaqol kholqo lihikmah. Wa thowa 'alayhâ 'ilmah. Wa basatho lahum min fâ-idlil minnah mâ jarot bihi fî aqdârihil qismah. Fa arsala ilaihim asyrofa kholqihi wa ajalla 'abîdihi rohmah. Ta'allaqot irôdatuhul azaliyyatu bikholqi hâdzâl 'abdil mahbûb. Fantasyarot atsâru syarofihi fî 'awâlimisy-syahâdati wal ghuyûb. Famâ ajalla hadzal mannal-ladzî takarroma bihil mannân. Wamâ a'dzhoma hâdzâl fadl-lalladzî baroza min hadlrotil ihsân. Shûrotan kâmilatan dzhoharot fî haikalin mahmûd. Fata'aththorot biwujûdihâ aknâful wujûd. Wa thorrozat burdal 'awâlimi bithirôzit-takrîm.

Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, yang amat teguh kekuasaanNya. Amat jelas bukti bukti kebenaranNya. Terbentang luas kedermawanan dan kemurahan nya. Maha tinggi kemuliaanNya, Maha Agung kedudukanNya. Diciptakan segalanya dengan penuh hikmah. Lalu diliputinya dengan ilmuNya. Dihamparkan bagi mereka limpahan karuniaNya dengan kadar pembagian yang ditentukan dalam kehendakNya. Maka diutus kepada mereka, demi rahmat-nya seorang termulia diantara makhlukNya terkemuka di antara hamba hambaNya. IrodahNya yang azali menghendaki mencipta hamba yang amat dikasihi ini. Maka tersebarlah pancaran kemuliaannya di alam nyata ataupun tersembunyi. Aduhai, betapa agung anugerah ini dilimpahkan oleh dia yang Maha Pemurah, Maha Pemberi. Betapa tinggi nilai keutamaan ini datang dari tuhan sumber segala ihsan. Karunia teramat sempurna dalam bentuk insan terpuji. Kehadirannya mengharumi segenap penjuru. Menghiasnya dengan sulaman indah penuh keagungan.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ اَشْرَفَ الصَّلَاةِ وَالتَّسْلِيْم عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدِ نِ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Latin: Allâhumma sholli wa sallim asyrofash-sholâti wattaslîm. 'alâ sayyidinâ wa nabiyyinâ muhammadinir-ro-ûfur-rohîm atas. Allâhumma sholli wa sallim wa bârik 'alaih wa 'alâ âlih yâ allâh.

Artinya: Limpahkan Ya Allâh, semulia mulia sholawat dan salam. Junjungan kami dan nabi kami, muhammad yang amat penyantun, amat penyayang. Limpahkanlah selawat dan keberkahan padanya dan pada keluarganya.

Keutamaan Maulid Simtudduror

Maulid Simtudduror memiliki beberapa keutamaan. Jika makna dan kandungan kitab ini dihayati lebih dalam, pembaca dan orang yang mendengarkan seolah akan merasa seperti pada zaman Rasulullah SAW serta menyaksikan langsung bagaimana sifat dan teladan dari junjungan umat Islam itu.

Hal ini disampaikan langsung oleh Habib Ali Al-Mantsur seperti yang dikutip Sayyid Ahmad bin Ali bin Alawi Al-Habsyi dalam Syarah Simthud Durar fi Akhbar maulidi Khairil Basyar wama Lahu min Akhlaql wa Aushaf wa Siyar.

Selain itu, keutamaan lain dari Maulid Simtudduror juga disampaikan dalam kitab At-Ta'rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid.

مَوْلِدِي هٰذَا أَشْوَفُ أَنَّهُ لَوْ دَاوَمَ الوَاحِدُ عَلَى قِرَائَتِهِ وَحِفْظِهِ وَجَعَلَهُ مِنْ أَوْرَادِهِ، أَنَّهُ يَظْهَرُهُ لَهُ شَيْءٌ مِنْ سِرِّهِ

Artinya: Maulidku ini (Simthud Durar) sangat bermanfaat. Bahwa sesungguhnya, barang siapa yang tekun membacanya, menghafalnya, dan menjadikannya sebagai wirid, maka sungguh akan ditampakkan kepadanya rahasia (sir) Rasulullah.

Habib Umar bin Idrus Al-Idrus pun juga memberi kesaksian atas keutamaan dari Maulid Simtudduror. Habib Umar mengungkapkan bahwa penyebab terbukanya ilmu terkandung dalam Maulid Simtudduror.

مَنْ أَرَادَ الْفَتْحَ، فَلْيَحْفَظْ المَوْلِدَ أَوْ يَكْتُبَهُ

Artinya: Barang siapa yang hendak diberikan futuh, maka hafalkanlah maulid (Simthud Durar), atau menulisnya. (Habib Ahmad bin Alawi bin Ali bin Muhammad Al-Habsy, At-Ta'rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid, h. 5).

Berbagai keutamaan yang ada dalam Maulid Simtudduror tak lepas dari penyusunan kitab ini secara rinci. Meskipun berbeda dalam cara penyampaian, Maulid Simtudduror tak berbeda jauh dengan sejarah dan sirah nabawiyah lainnya.


Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads