Perjuangan Caleg PKB Sampang Cari Keadilan Usai Suaranya Nol di TPS Sendiri

Round Up

Perjuangan Caleg PKB Sampang Cari Keadilan Usai Suaranya Nol di TPS Sendiri

Dida Tenola - detikJatim
Selasa, 27 Feb 2024 07:00 WIB
Keluarga Caleg PKB di Sampang yang suaranya nol.
Celeg PKB Sampang, Ayunda Ratna Amelia (tengah) dan orang tuanya. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Surabaya - Ayunda Ratna Amelia, caleg PKB di Sampang mencari keadilan atas perolehan suaranya di Pileg 2024. Ayunda merasa dicurangi usai gagal mendapatkan suara alias nol, bahkan di TPS-nya sendiri.

Caleg berusia 25 tahun itu pun telah melayangkan protes kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Aksi protesnya itu viral di media sosial.

"Kalau ternyata data C1 tidak sesuai dengan hasil kotak suara itu saya siap dihukum. Kita ini benar satu partai tapi jangan dizalimi. Di TPS saya sendiri TPS 6 (Banyuates) itu tidak ada suara saya, keluarga saya nyoblos pun tidak ada," tegas Ayu di depan PPK dan saksi dari PKB dalam video tersebut.

Caleg Dapil III Banyuates-Ketapang, Sampang itu mengaku punya banyak pendukung. Dia mengantongi bukti berupa foto surat suara pendukung yang mencoblosnya. Foto-foto itu ia dikirim lewat WhatsApp. Namun lantaran tak punya saksi di TPS, suara Ayu hilang bahkan dinolkan.

"Lalu ke mana larinya suara itu? Yang saya permasalahkan itu bukan persoalan banyak atau tidaknya suara saya, tetapi persoalan tegaknya keadilan," ucap Ayu kepada detikJatim, Sabtu (24/2) lalu.

Hal yang sama juga disampaikan oleh keluarga Ayu. Mereka benar-benar sedih bercampur rasa tak percaya Ayu gagal mendapatkan suara.

Ayaah Ayu, Budianto cuma bisa mengelus dada meratapi anaknya dapat suara nol. Dia tidak yakin warga di desanya tak memilih Ayu. Apalagi, Budianto merupakan mantan kepala desa.

"Yang namanya anak pasti saya mendukung sepenuhnya. Jadi di luar komunikasi ayu dengan temannya, saya sendiri banyak berkomunikasi dengan teman-teman semasa jadi kepala desa dulu, mana mungkin nol," katanya kepada detikJatim, Senin (26/2/2024).

Budianto menyebut mustahil suara Ayu nol. Dia yakin suara Ayu dibajak dan dialihkan ke caleg lain.

"Jangankan di TPS tempat Ayu mencoblos, sebagai mantan kepala desa saya yakin banyak (perolehan suara putrinya). Soalnya masih banyak (pendukung saya yang) loyal. Jadi tidak mungkin kosong, apalagi saya punya banyak kolega juga di luar Desa Banyuates," ujar Budiono.

Nurhotimah, ibu Ayunda juga sempat syok saat mendengar perolehan suara putrinya raib tak berbekas. Dia mengatakan bahwa putrinya adalah seorang kader Muslimat. Dia menganggap tidak mungkin tak satu pun kader Muslimat di Banyuates yang mencoblos putrinya.

"Saya tidak yakin masyarakat Banyuates tidak ada yang memilih anak saya. Apalagi (anak saya) kader Muslimat. Yang bikin tidak masuk akal ini sampai semua suara, bahkan di TPS sendiri suara kami dicuri," ucap Nurhotimah.

Meski cukup sulit bagi putrinya mendapatkan kursi legislator, Nurhotimah meyakini bahwa suara Ayu tidak mungkin serendah itu. Terbukti dengan beberapa kiriman foto surat suara dan pesan suara dari temannya yang sudah mencoblos gambarnya.

"Saya tidak berharap anak saya jadi, tapi suara murni yang diperoleh dari kerja keras Ayu dan keluarga harusnya dikembalikan," tandasnya.

Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Banyuates Musliono tak menampik adanya protes itu. Namun, protes itu seharusnya disampaikan saat penghitungan di tingkat TPS.

"Kalau protesnya di PPK, data yang disandingkan bukan data pencoblosan tapi harus salinan C1 PPS. Kalau kemudian di tingkat kecamatan ini memprotes kejadian di tingkat TPS, nggak akan selesai. Seharusnya peserta pemilu ini memprotes pada saat pungut dan penghitungan di TPS," kata Musli.

Namun, kata dia, sejauh ada bukti-bukti autentik pihaknya akan melakukan pengecekan dan pencocokan. Jika tidak puas pihaknya melakukan pelaporan ke Panwas atau menyampaikan keberatan secara tertulis.

"Kalau dirasa tidak puas, saya persilakan lapor ke panwascam yang berkaitan dengan pelanggaran pemilu. Kalau berkaitan dengan datanya misalnya nanti keberatan ada form keberatan, kita nanti sediakan," tandasnya.


(hil/dte)


Hide Ads