Bocah berusia 8 tahun meninggal dunia terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Anak perempuan asal Kecamatan/Kabupaten Jombang ini mengalami dengue shock syndrome (DSS). Total, jumlah pasien meninggal karena DBD di Kota Santri jadi 5 orang.
Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah menjelaskan, pasien anak tersebut dirujuk ke RSUD Jombang pada Kamis (22/2/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat masuk rumah sakit pelat merah ini, bocah 8 tahun tersebut sudah mengalami DSS.
"Dia sudah pernah kena DBD sekitar setahun lalu dan dirawat di sini. Memang kalau risiko serangan kedua biasanya agak berat," jelasnya kepada wartawan, Senin (26/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bocah perempuan asal Kecamatan Jombang itu, lanjut Ma'murotus, akhirnya meninggal saat dirawat pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 22.00 WIB. Dengan begitu, jumlah pasien DBD yang meninggal bulan ini bertambah jadi 5 orang. Terdiri dari 4 pasien anak dan 1 pasien dewasa.
"Rata-rata pasien yang meninggal dalam kondisi dengue shock syndrome atau DHF grade 3," terangnya.
Saat ini, RSUD Jombang masih merawat 25 pasien DBD. Terdiri dari 21 pasien anak dan 4 pasien dewasa. Ma'murotus mengimbau masyarakat menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab angka bebas jentik di Jombang masih di bawah 100%.
"Anak-anak perlu makan sehat, minum cairan lebih banyak dari biasanya. Kalau panas segera bawa ke pusat layanan kesehatan. Yang paling berbahaya DBD hari 4-6," tandasnya.
(hil/fat)