Malam Itu di Mojokerto: Irfan Konon Dibawa Jin, Warga Pukul-pukul Alat Dapur

Jatim Flashback

Malam Itu di Mojokerto: Irfan Konon Dibawa Jin, Warga Pukul-pukul Alat Dapur

Suki Nurhalim - detikJatim
Minggu, 25 Feb 2024 15:02 WIB
Ilustrasi malam Lailatul Qadar.
Ilustrasi malam/Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Mojokerto -

Malam itu, Dusun/Desa Perning, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto sungguh mencekam. Warga dusun berpencar mencari Irfan Galih Nugroho (10) sambil memukul-mukul perabot dapur.

Peristiwa itu terjadi hari Selasa, 5 Februari 2019. Ibu dari Irfan, Ninis Eryani (42) mengatakan Irfan menghilang pada Selasa petang.

Bocah itu terakhir kali terlihat di rumah sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, Irfan berada di dalam kamar rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tinggal mandi, Irfan saya bilangi jangan keluar rumah. Biasanya nurut sama saya," kata Ninis kepada wartawan di rumahnya, Rabu (6/2/2019).

Namun setelah mandi, Ninis mendapati Irfan sudah tak ada di kamarnya. Ibu tiga anak itu pun mencari Irfan ke rumah tetangga, tempat biasa anaknya bermain.

ADVERTISEMENT

Menurut Ninis, cucu tetangga depan rumahnya yang bernama Adam mengaku melihat Irfan berlari ke kebun bambu di belakang rumahnya. Saat itu, konon Irfan menunjukkan perilaku layaknya orang sedang kerasukan makhluk halus.

"Saat diajak Adam pulang, Irfan sempat mengerang sambil menuding-nudingkan jarinya seperti orang kesurupan. Lalu lari ke kebun belakang," ujarnya.

Ninis pun melakukan pencarian bersama 3 orang tetangga dekatnya. Namun, pencarian di kebun bambu yang cukup rimbun itu tak membuahkan hasil.

Dalam hitungan jam, kabar hilang Irfan menyebar luas. Warga dan para relawan berdatangan membantu proses pencarian.

Sejak pukul 20.00 WIB hingga waktu subuh, warga memukul-mukul berbagai macam perabot dapur untuk menemukan korban. Warga meyakini dengan suara itu, Irfan yang konon disembunyikan makhluk halus, bisa ditemukan.

Bocah berkebutuhan khusus yang diyakini hilang karena disembunyikan makhluk halus itu ternyata tenggelam di kubangan bekas galian untuk bata merah. Irfan pertama kali ditemukan warga dan relawan pada Rabu, 6 Februari 2019.

"Saat (kubangan) diaduk pakai bambu oleh para relawan, tiba-tiba jenazah Irfan muncul dari dalam kubangan," kata Aleksandra (28), salah seorang warga yang ikut menemukan korban, Rabu (6/2/2019).

Menurut Aleksandra, pencarian di kubangan tersebut dilakukan warga sejak Selasa malam. Cara mengaduk-aduk dengan batang bambu juga dilakukan.

Namun, jasad Irfan baru mengapung saat dilakukan pencarian ulang pada Rabu sekitar pukul 11.30 WIB. Tubuh bocah ini mengapung dengan posisi tengkurap.

"Kondisi korban sudah meninggal," imbuhnya.

Irfan yang ditemukan tak bernyawa, sontak membuat keluarga dan tetangga korban menangis histeris. Ibu korban, Ninis yang ikut melihat korban di kubangan, harus dipapah oleh tetangganya karena menangis dan nyaris pingsan.

Jenazah anak bungsu dari 3 bersaudara pasangan Irwan (34) dan Ninis itu langsung dibawa ke rumah duka. Jasad bocah 10 tahun itu sudah membiru.

Pakaian yang melekat di tubuh Irfan pun masih sama dengan saat ia menghilang. Ia memakai kaus dalam warna putih dan celana pendek warna cokelat.

Kabar ditemukannya Irfan pun dilaporkan warga ke Polsek Jetis. Hingga pukul 12.55 WIB, sejumlah polisi melakukan olah TKP dan visum terhadap jasad korban. Visum dilakukan di rumah duka.

Polisi tak menemukan bekas penganiayaan pada tubuh Irfan. Irfan meninggal karena tenggelam.

"Meninggalnya karena tenggelam. Tidak ada bekas penganiayaan," kata Kapolsek Jetis Kompol Subiyanto saat dihubungi detikcom, Kamis (7/2/2019).

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.




(sun/iwd)


Hide Ads