Sejumlah massa pendemo memadati Kantor DPC PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya. Mereka terlihat bergerak mendekat di Kantor DPC PDIP di Jalan Setail, Surabaya mulai pukul 16.45 WIB.
Massa yang diketahui berasal dari Gerakan Rakyat Surabaya Dukung Keadilan (Geruduk) itu begitu tiba di depan Kantor PDIP Surabaya langsung berorasi menyuarakan agar hak angket tidak dilaksanakan.
Kelompok massa ini beralasan bila hak angket dilakukan hingga terjadi pemilihan ulang, maka hal tersebut akan merugikan para petugas KPPS yang mana pada pelaksanaan Pemilu 2024 kemarin banyak yang sakit hingga meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau berapa petugas KPPS lagi yang meninggal? Ayo lah kita jaga demokrasi," kata koordinator aksi unjuk rasa bernama Musawi, Jumat (23/2/2024).
Musawi menyampaikan bahwa pemilu ulang tidak seharusnya dilakukan. Bila memang terjadi sejumlah kecurangan di Pemilu 2024, itu merupakan hal biasa. Dia tekankan nyawa KPPS lebih berharga.
"Kami harap dari masyarakat Surabaya, untuk tidak pemilu ulang. Sepakat?" Teriak Musawi kepada massa aksi yang menjawab 'sepakat'.
"Tidak ada yang namanya kecurangan di Surabaya ini. Tidak ada! Mungkin satu dua itu hanya hal biasa. Tapi ketika ada pemilu ulang, mana hati nuraninya terhadap KPPS yang sudah memperjuangkan demokrasi di Indonesia ini?" Lanjutnya.
Dia juga menyampaikan bahwa aksi ini mewakili keresahan para petugas KPPS. Ia berharap agar PDI Perjuangan tidak menggulirkan wacana hak angket yang dianggap merugikan para petugas KPPS.
"Sahabat-sahabat dan dulur-dulur DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, di sini kami hanya menyampaikan aspirasi dari petugas KPPS yang sampai saat ini masih dalam rekapitulasi, masih dalam memperjuangkan demokrasi yang ada di Indonesia ini." ujar Musawi.
"Kami berharap, untuk hak angket ditolak." imbuhnya.
Sebelum massa tiba di Kantor DPC PDIP Surabaya, sejumlah personel kepolisian sudah bersiaga di sana. Terlihat 1 unit mobil Lantas Polsek Wonokromo terparkir di depan Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya.
"Sejumlah personel sudah disiagakan. Untuk informasi awal bisa hubungi ke Kasat Intel Polrestabes Surabaya ya," kata Kapolsek Wonokromo Kompol Dwi Jatmiko.
Pantauan di lokasi, terlihat 2 truk korps sabhara yang sudah bersiaga di lokasi. Sebelum para pasukan berjaga mereka terlihat lebih dulu menggelar apel di dekat Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya.
Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya Ahmad Hidayat menyampaikan pihaknya mendapat informasi mengenai aksi yang akan digelar di depan kantor PDIP Surabaya itu. Namun dirinya tidak tahu apa tujuan demo tersebut.
"Kita juga tidak tahu tujuannya apa, yang dituntut apa. Ini kantor partai, bukan penyelenggara pemilu maupun pengawas pemilu," kata Ahmad.
Ahmad mengaku meski aksi itu 'salah alamat', pihaknya tetap menerima aspirasi dari massa yang akan menggelar aksi. Menurut Ahmad, di negara demokrasi setiap orang bebas menyampaikan pendapatnya.
"Saat ini beberapa pengurus DPC juga standby, kami kepengen tau apa sih yang diharapkan oleh yang mengatasnamakan masyarakat itu?" Pungkasnya.
(dpe/iwd)