Masjid Assalam Sebut Ada Miskomunikasi soal Ricuh Pengajian Riza Basalamah

Masjid Assalam Sebut Ada Miskomunikasi soal Ricuh Pengajian Riza Basalamah

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 23 Feb 2024 16:08 WIB
Pengurus Masjid Assalam Surabaya
Pengurus Masjid Assalam Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Penolakan GP Ansor pada pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam, Perumahan Purimas, Gunung Anyar, Surabaya berujung ricuh. Pengurus masjid menyebut ada miskomunikasi.

Usai kericuhan ini, detikJatim mendatangi Masjid Assalam Purimas. Di sana, detikJatim ditemui sejumlah pengurus masjid. Yakni Ketua Yayasan Masjid Assalam Iskandar Zulkarnain, Ketua Dewan Pembina Masjid Assalam Ibnu Arly dan Koordinator Keamanan Takmir Masjid Assalam Danang Adityo Nugroho.

Ketua Yayasan Masjid Assalam Iskandar Zulkarnain mengatakan, PAC Ansor Gunung Anyar memang menolak pengajian ini. Lalu, pihaknya melakukan mediasi dengan Ansor dan sejumlah petugas gabungan. Hasilnya, ada kesepakatan bahwa pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah dibatalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, pengumuman pembatalan itu ada yang tidak sampai ke jemaah dan mungkin tidak melihat ada pembatalan, mungkin karena Ustaz Syafiq idola, dia datang ke sini," ungkap Iskandar, Jumat (23/2/2024).

Hadirnya sejumlah jemaah itu, membuat GP Ansor hingga Banser turut hadir ke lokasi. Iskandar menduga, terjadi miskomunikasi pada GP Ansor yang menganggap bahwa pengajian tetap digelar. Padahal, Ustaz Syafiq Riza Basalamah tak hadir.

ADVERTISEMENT

"Tapi sebenarnya tidak ada kajian dan sudah dibatalkan, sebenarnya ini misskom ya dan meyebabkan gesekan ya," kata Iskandar.

"Banser sampai mimbar saat itu sebenarnya ingin menegaskan lagi tentang kesepakatan itu, karena di luar massa sudah banyak jadi mempertegas bahwa memang tidak ada kajian itu saja, sebenarnya ini ada kesalahpahaman info yang tidak sampai pada masyarakat," lanjutnya.

Gesekan atau kericuhan ini di luar kuasa pengurus Masjid Assalam. Apalagi, kajian ini bukan diselenggarakan oleh Masjid Assalam. Namun, oleh pihak luar yang memakai tempat di masjid.

Sementara itu, Ansor Surabaya telah melaporkan panitia kajian ke polisi usai 4 anggotanya terluka.

"Lalu, mereka membuat laporan, mungkin itu akses dari misskom itu tadi. ini kesalahpahaman saja, seperti melapor balik tidak ada niat, kejadian semalam tidak kita harapkan dan tidak diduga, itu spontanitas saja, kami masih berbaik sangka saja, istilahnya husnudzon, mereka saudara kami juga, dan sama-sama datang ke masjid dan tidak kami persoalkan," beber Iskandar.

"Meski ada ibu-ibu yang marah-marah ke banser apa haknya untuk menolak, ya namanya masyarakat datang jauh-jauh, kemudian dengar info ditolak banser lalu marah, tapi itu kan hak mereka, jadi itu diantaranya," imbuhnya.

Iskandar pun menceritakan kondisi semalam hingga hari ini pascakejadian. Ia mengatakan, kejadian semalam tak mengganggu kegiatan di masjid.

"(Semalam) Kontak fisik memang ada, karena saat itu kami menjauh dari lokasi kericuhan itu, memang sempat dilerai semuanya, lalu kalau ada laporan bahwa ada pemukulan saya membaca dari media online. Setelah kejadian aman-aman saja, tidak ada masalah, tidak terganggu ya, kajian-kajian tetap ya, ada kajian rutin, kejadian semalam tidak mempengaruhi, setiap hari ada," pungkasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads