Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya resmi melaporkan dugaan kekerasan yang dilakukan Panitia Penyelenggara Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya. Ini alasan Ansor Surabaya melayangkan laporan ke polisi.
Sekretaris GP Ansor Surabaya Rizam Syafiq mengatakan, laporan ini dilayangkan ke Polrestabes Surabaya usai terjadi kericuhan di lokasi pengajian. Massa dari GP Ansor yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor mendatangi Mapolrestabes Surabaya pada Kamis (22/2) sekitar pukul 23.00 WIB.
GP Ansor melaporkan pihak penyelenggara dengan dugaan kekerasan. Menurut Rizam, terdapat empat anggotanya yang menjadi korban dalam kekerasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban kekerasan semalam ada 4 orang, salah satunya Ketua PAC Rungkut, Mas Lukman," ungkapnya saat dihubungi detikJatim, Jumat (23/2/2024).
"Bahkan, ada salah satu anggota kami yang mengalami luka cukup parah. Pelipis matanya berdarah karena terkena serpihan kacamata yang dipukul oleh pihak panitia. Itulah yang menjadi pertimbangan kami melakukan laporan polisi," lanjut Rizam.
Pihaknya juga membawa sejumlah alat bukti untuk melengkapi laporan. Alat bukti tersebut berupa hasil visum, jaket dan video rekaman kejadian.
"Alat bukti yang kami bawa ada jaket Ansor yang sobek dan video kejadian semalam. Kami juga melampirkan visum untuk melengkapi laporan," katanya.
Sebelumnya, pengajian ini berakhir ricuh usai mendapat penolakan dari GP Ansor dan Banser.
"Malam tadi kami mendatangi Polrestabes Surabaya atas dugaan kekerasan yang dilakukan oleh panitia dan yayasan. Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 11 malam sampai sekitar setengah 4 pagi," kata Rizam.
Proses laporan yang dilakukan oleh GP Ansor sudah sampai pada tahap keluarnya surat tanda bukti laporan. Rizam berharap, pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus ini.
"Kami harap kepolisian bisa mengusut kasus ini dan menemukan pelakunya. Jika tidak, kami meminta pihak panitia dan yayasan untuk mencari siapa pelaku kekerasan semalam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tambah Rizam.
Kericuhan yang terjadi di Masjid Assalam, Purimas semalam berawal dari pelanggaran kesepakatan yang dibuat oleh panitia dengan GP Ansor. Rizam menegaskan, kejadian semalam bukan merupakan pembubaran pengajian.
"Kami punya itikad baik menaati kesepakatan dengan pihak panitia dan penyelenggara. Kesepakatan yang dimediasi oleh polsek dan disaksikan oleh danramil serta camat (sudah) jelas isinya, tidak menghadirkan Ustaz Syafiq Riza Basalamah," tutur Rizam.
Setelah mediasi dilakukan, pihaknya meminta pihak penyelenggara mengeluarkan surat pembatalan atau poster yang berisi imbauan jika acara tersebut tidak menghadirkan Ustaz Syafiq Riza Basalamah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jemaah yang akan datang dari luar kota.
Namun, sampai menjelang acara dilaksanakan, tidak ada imbauan yang dikeluarkan oleh panitia sehingga timbul kecurigaan dari pihak GP Ansor. Sehingga pihak GP Ansor, IPNU, dan Pagar Nusa menggeruduk Masjid Assalam Purimas untuk memastikan kesepakatan berjalan sesuai hasil mediasi.
(hil/dte)