Salat Nisfu Syakban (Sholat Nisfu Syaban) merupakan salat sunah yang dilakukan saat malam Nisfu Syakban. Ada doa khusus yang bisa dilafazkan setelah salat Nisfu Syakban yang dilakukan usai salat magrib.
Malam Nisfu Syakban bertepatan pada hari ke-14 bulan Syakban, tepatnya selepas magrib. Sementara Nisfu Syakban jatuh keesokan harinya atau hari ke-15 bulan Syakban pada penanggalan Hijriah. Tahun ini, malam Nisfu Syakban jatuh pada 24 Februari 2024.
Salat Nisfu Syakban
Salat Nisfu Syakban menjadi salah satu amalan sunah yang dianjurkan. Meskipun sunah, salat Nisfu Syakban memiliki banyak keutamaan. Salah satunya pengampunan dosa-dosa dan tentunya mendapat pahala dari Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umat Islam dianjurkan salat Nisfu Syakban 100 rakaat dengan dua rakaat sekali salam atau sesuai batas kemampuannya. Setelah mengerjakan salat sunah Nisfu Syakban, umat Islam bisa membaca doa dan berzikir.
Doa Lengkap Setelah Salat Nisfu Syakban
Ada doa khusus yang bisa dibaca setelah salat Nisfu Syakban. Doa ini juga dibarengi dengan doa-doa dan zikir lain. Berikut doa lengkap setelah salat Niasfu Syakban yang dapat diamalkan.
1. Membaca Surat Yasin
Setelah salat Nisfu Syakban, umat Muslim dianjurkan untuk membaca surat Yasin sebanyak 3 kali. Adapun tujuan membaca surat Yasin untuk meminta umur panjang, memohon perlindungan dari segala ancaman, dan diberi kekayaan hati.
- Bacaan Yasin pertama untuk memohon umur panjang, ketaatan, serta ketakwaan dan dapat istikamah kepada Allah SWT.
- Bacaan Yasin kedua untuk memohon perlindungan dari keburukan dan diberikan rezeki halal.
- Bacaan Yasin ketiga untuk memohon ditetapkannya Iman Islam hingga akhir hayat.
2. Membaca Doa Nisfu Syakban
Ada doa khusus yang dibaca usai salat Nisfu Syakban. Berikut doa salat Nisfu Syakban lengkap dengan latin dan terjemahannya.
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ، يَا ذَا الْجَلالِ وَالْإِكْرَامِ يَاذَا الْطُّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ.
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ عِنْدَكَ فِي أُمّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُومِيْنَ أَوْ مَطْرُوْدِينَ أَوْ مُقْتَرَنًا عَلَيْنَا فِي الْأَرْزَاقِ فَامْحُ.
اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَطَرْدَنَا وَتَقْتِيرَ أَرْزَاقِنَا وَأَثْبِتْنَا عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سُعَدَاءَ مَرْزُوقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكُ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ إِلَهَنَا بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفَرَّقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ أَكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَنْ نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَأَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ وَالْأَكْرَمُ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Latin: Allahumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaika, yâ dzâl jalâli wal ikrâm, yâ dzath thauli wal in'am, lâ ilaha illâ anta zhaharal lâjîna wa jâra al-mustajîrîna wa amâna al-khâ'ifîna.
Allahumma in kunta katabta 'indaka fi ummil kitâbi asyqiyâ au mahrûmîn au mathrûdîna au muqtaranan 'alainâ fîl arzâqi fâmhu.
Allahumma bifadhlika syaqâwatanâ wa hirmânanâ wa thardânâ wa taqtîra arzâqinâ wa atsbitnâ indaka fî ummil kitâbi su'adâ'a marzûqîna muwaffaqînâ lil khairâti fa'innaka qulta wa qauluku al-haqqu fî kitâbika al-munazzali 'alâ lisâni nabiyyika al-mursali yamhullâhu mâ yasya'u wa yusybitu wa 'indahu ummul kitâbi. Ilhanâ bit tajalli al-'zhami fi lailatin nishfi min sya'bâna al-mukarrami allatî yufarraqu fîhâ kullu amrin hakîmin wa yubramu aksyif 'annâ minal balâ'i man na lamu wa mâ lâ na lamu wa anta bihi a'lamu innaka anta al-a'azzu wa al-akramu wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: Ya Allah ya Tuhanku, Dzat yang mempunyai karunia dan tidak dikaruniai atas-Nya. Wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki kekayaan dan kenikmatan tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, tempat bergantung dan keselamatan orang-orang yang takut.
Ya Allah ya Tuhanku, jika Engkau telah menulis kami di sisiMu di Induk Kitab sebagai orang celaka terhalang tertolak dan disempitkan rezeki kami, maka hapuskanlah.
Ya Allah ya Tuhan kami, dengan anugerah-Mu, kecelakaan kami, keterhalangan kami, ketertolakan kami dan kesempitan rezeki kami, dan tetapkanlah kami di sisi-Mu, dan Induk Kitab sebagai orang yang bahagia, diberi rezeki dan petunjuk kepada kebaikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam firman-Mu benar di dalam Kitab yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus. Yamhullah mâ yasya'u wayusbitu wa indahu ummul kitâb: Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Induk Kitab. Wahai Tuhan kami, dengan penjelasan yang agung di dalam Nisfu Syaban yang mulia yang dipisah-pisahkan, dan dilakukan padanya setiap perkara yang bijak. Maka hilangkanlah bala dan apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Mahaluhur dan Mahamulia. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, teriring keluarga dan sahabat beliau.
3. Membaca Istigfar
Setelah membaca doa Nisfu Syakban, kemudian dilanjut dengan membaca istigfar sebanyak 100x. Selain itu, jangan lupa memanjatkan doa lainnya seperti memohon ampun kepada Allah SWT.
4. Membaca Doa Memohon Ampunan
Doa setelah salat Nisfu Syakban ditutup dengan memohon ampunan kepada Allah SWT. Berikut doanya.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ
Latin: Allahumma-ghfir li-l-mu'minina wa-l-mu'minat wa-l-muslimina wa-l-muslimat al-ahyaa'i minhum wa-l-amwat
Artinya: Ya Allah, ampunilah semua laki-laki Muslim dan perempuan Muslim, semua laki-laki mukmin dan perempuan mukmin, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)