Proses penghitungan suara di tingkat Kecamatan Robatal, Sampang masih dihentikan sementara setelah terjadinya kericuhan. Proses negosiasi dengan opsi hitung ulang hingga permintaan buka kotak suara masih belum ditentukan.
Situasi dan kondisi di lokasi penghitungan suara tingkat kecamatan yang memanas membuat kepolisian melakukan penebalan pengamanan. Sejumlah Anggota Polres dan Brimob dikerahkan untuk mengamankan lokasi penghitungan.
"Selain anggota Polsek juga di BKO-kan anggota Polres Sampang serta anggota brimob yang pergerakannya mobile," kata Kasi humas polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie kepada detikjatim, Rabu ( 21/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Kapolsek Robatal Iptu Siswanto menyebutkan bahwa pengamanan di lokasi penghitungan suara tingkat kecamatan di Robatal itu tidak hanya diamankan oleh pihak kepolisian. Pengamanan juga melibatkan sejumlah Anggota TNI.
"Koramil 10 orang, Polsek 12, Brimob 30, Polres 12," tandas Siswanto ketika dikonfirmasi di lokasi penghitungan suara.
Sebelumnya, penghitungan suara tingkat kecamatan di Robatal, Sampang diwarnai kericuhan. Saksi caleg protes karena perolehan suara yang dibacakan oleh PPS Desa Gunung Rancak tidak sesuai hitungan internalnya.
"Saya minta agar dihitung ulang," kata Ikbal Vatoni, salah satu saksi PPP dari dalam ruang penghitungan yang berlangsung tertutup pada Rabu (21/2/2024).
Keluhan serupa juga disampaikan sejumlah saksi dari partai Golkar, PKS, juga NasDem. Protes itu sempat mendapat reaksi keras dari PPK setempat yang memimpin pleno.
PPK memutuskan untuk tetap melanjutkan penghitungan sehingga membuat orang-orang seisi ruangan penghitungan menjadi tegang. Protes yang disampaikan saksi di dalam lokasi penghitungan suara itu memicu reaksi sejumlah massa pendukung di luar lokasi.
Massa pendukung yang memenuhi badan jalan itu berupaya merangsek masuk ke lokasi penghitungan. Berdasarkan pantauan hingga pukul 14.30 penghitungan masih disetop sementara.
(dpe/iwd)