.webp)
Caleg di Bondowoso Erfin Dewi Sudanto yang sempat menghebohkan karena menjual ginjalnya untuk biaya kampanye dipastikan gagal melenggang ke kursi legislatif. Suara Erfin tak cukup untuk mengantarnya melenggang ke DPRD Bondowoso.
Dalam itungan model C/D, caleg DPRD dari Dapil 1 Bondowoso ini hanya meraup suara sekitar 200 suara. Perolehan suara tersebut berasal dari 3 kecamatan.
"Ya mau gimana lagi. Saya sudah berikhtiar," cetus Erfin saat ditemui detikJatim, Senin (19/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Caleg PAN tersebut mengaku soal money politic dalam meraih dukungan suara pada Pemilu kemarin di daerah sekitarnya memang terjadi. Kendati susah untuk dibuktikan.
"Saya memang akhirnya harus mengikuti praktik tersebut (money politic). Cuma karena saya memang modal cekak ya pasti gagal," imbuh Erfin sambil tersenyum.
Praktek politik transaksional itu, imbuhnya, terjadi mulai dari pileg tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. Baik dari partai maupun para caleg. Termasuk pada pilpres dan DPD.
"Benar juga istilah 'pesta rakyat' tersebut. Rakyat berpesta. Sementara caleg menabur finansial. Termasuk saya sebenarnya. Tapi karena saya modalnya cekak, ya tumbang," katanya.
Erfin menyebut sekitar 200-an suaranya kebanyakan memang berasal dari kelurahannya sendiri, Bataan, Tenggarang. Termasuk di sekitar rumahnya yang berada di TPS 13 Kelurahan Bataan.
Untuk diketahui, Erfin Dewi di Dapil I Bondowoso (Kota, Tenggarang, Wonosari) dan harus bertarung dengan para politisi incumbent dan punya pengaruh besar di dapilnya.
Buka hanya itu. Di dapil 1 tersebut dia juga menghadapi para caleg yang memiliki finansial cukup banyak. Belum juga sejumlah tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh cukup besar.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, seorang caleg asal PAN rela menjual sebagian ginjalnya. Langkah tersebut dilakukan karena ia merasa tak punya modal untuk kampanye.
Caleg DPRD kabupaten Bondowoso asal PAN itu yakni Erfin Dewi Sudanto, warga Desa Bataan, Tenggarang, Bondowoso. Ia berangkat dari Dapil I meliputi Kota Bondowoso, Tenggarang, dan Wonosari.
Tak ayal, niat Erfin menjalani ginjal untuk biaya kampanye tersebut mendapat tanggapan beberapa kalangan. Termasuk Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan.
(dpe/iwd)
