4 Desa Ini Selalu Jadi Langganan Banjir Sejak Lumpur Sidoarjo Menyembur

4 Desa Ini Selalu Jadi Langganan Banjir Sejak Lumpur Sidoarjo Menyembur

Suparno - detikJatim
Senin, 19 Feb 2024 18:10 WIB
Banjir di Desa Kedungbanteng Sidoarjo
Banjir di Desa Kedungbanteng (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Empat desa di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo ini selalu menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Keempat desa tersebut adalah Desa Kedungbanteng, Banjarasri, Banjarpanji, dan Desa Kalidawir.

Pantauan detikJatim di lokasi, banjir yang terlihat parah terjadi di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri. Ketinggian air di dua desa tersebut mencapai satu lutut orang dewasa atau setinggi 30 cm. Sementara ketinggian air di Desa Banjarpanji dan Kalidawir ketinggian air mencapai 20 Cm.

Banjir empat Desa tersebut terjadi sejak tiga hari yang lalu, namun ketinggian air yang paling parah baru terjadi pada Minggu (18/2) kemarin dan hari ini. Subandi (37) salah satu warga Desa Kedungbanteng mengaku air yang mengenangi Desa Kedungbanteng terjadi sudah tiga hari yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir paling parah sejak kemarin, penyebab utamanya adalah curah hujan yang tinggi. Selain itu empat Desa di sekitaran semburan lumpuh ini tanahnya mengalami penurunan," kata Subandi, Senin (19/2/2024).

Subandi menjelaskan banjir yang melanda di empat desa ini terjadi hampir setiap tahun. Namun sebelum munculnya semburan lumpuh Lapindo empat desa ini tidak pernah terjadi seperti ini.

ADVERTISEMENT

"Hampir setiap tahun kampung di sekitar semburan lumpur ini menjadi langganan banjir," jelas Subandi.

Hal yang sama disampaikan oleh Mustofa (29) warga Desa Banjarasri yang membenarkan empat desa tersebut memang langganan banjir tiap tahun. "Dipastikan pada saat musim hujan empat desa ini menjadi langganan banjir," kata Mustofa.

Ia menambahkan akibatnya banyak warga yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih, serta kesulitan mendapatkan fasilitas MCK. Hingga saat ini masyarakat di empat Desa terserang penyakit gatal-gatal dan ISPA, diare, dan hipertensi.

"Masyarakat mengharapkan bantuan air bersih, dan sarana MCK," imbuh Mustofa.

Sementara itu Kadinkes Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati mengatakan pihaknya bersama dengan Puskesman Tanggulangin telah menangani 1.096 kasus dari empat desa tersebut.

"Rata-rata 57 persen gatal-gatal, selain itu masyarakat juga terserang ISPA, diare, dan hipertensi," kata Fenny di lokasi.

Fenny menambahkan untuk meminimalisir masyarakat terserang penyakit pihaknya selain mendirikan posko, juga mendatangi secara door to door ke warga yang menjadi korban banjir.

"Tim kesehatan setiap hari keliling ke rumah warga untuk memberikan pengobatan bagi warga korban banjir. Ini untuk meminimalisir agar warga tidak terserang penyakit," tandas Fenny.




(abq/iwd)


Hide Ads