Satu tempat pemungutan suara (TPS) Desa Pandan, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang melakukan pemungutan suara ulang (PSU). Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menang telak.
PSU dilakukan karena ditemukan surat suara dicoblos anak-anak yang tidak masuk DPT, DPTb, maupun DPK. Pelanggaran tersebut diketahui berdasarkan video viral menunjukkan remaja mencoblos massal surat suara.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sampang Muhalli mengatakan, KPUD Sampang menggelar pencoblosan ulang untuk pemilihan presiden. Sementara pemilihan DPR RI, DPRD dan DPD tidak diulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil coblos ulang tersebut Prabowo-Gibran menang telak dengan perolehan suara 124. Sementara paslon 02 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh suara 81, dan paslon 03 Ganjar Pranow-Mahfud Md mendapat 1 suara.
"Lokasi TPS tidak berubah, begitu juga jadwal pencoblosan yang dilakukan sesuai aturan dibuka pukul 7 ditutup pukul 12, dan dilaksanakan penghitungan usai istirahat," kata Muhalli di lokasi, Minggu (18/2/2024).
Ia menjelaskan, pencoblosan ulang dilakukan Bawaslu dan Pengawas TPS menemukan kejadian yang tidak sesuai aturan. Sehingga Panwascam direkomendasikan melaporkan temuan tersebut kepada PPK.
"Kemudian dilanjutkan kepada KPU untuk melakukan PSU. Yang pasti, (berdasarkan penelusuran) yang melakukan pencoblosan itu anak-anak yang tidak masuk DPT, DPTb," ungkap Muhaili.
Sebelum PSU tersebut, beredar video di medsos, ada sejumlah temuan pelanggaran di TPS 018 Desa Pandan. Dalam video pertama, sejumlah pemuda nyoblos massal capres yang diduga dilakukan di sekitar TPS. Lalu, ada video emak-emak di lokasi yang sama gagal mencoblos karena surat suara sudah tercoblos.
"Maka kami mengkaji sesuai pasal 372 UU Nomor 7 Tahun 2017 menyebutkan, orang yang melebihi satu kali mencoblos atau tidak berhak melakukan pencoblosan, maka bisa dilakukan PSU," ungkapnya.
Saat ini, Bawaslu Sampang masih menelusuri keterlibatan KPPS sehingga pemuda itu mendapat surat suara dan mencoblos massal di luar bilik suara. Bawaslu juga menelusuri keterlibatan pihak lain di luar PPS.
"Untuk pelanggaran hukum lainnya masih kami telusuri. Setelah semuanya lengkap, maka akan kami lakukan pemanggilan dan pemeriksaan berbagai pihak, " tandasnya
Pantauan di lokasi, sejumlah warga memantau dari luar saat pencoblosan ulang. Pengawas desa setempat Sahril menyebutkan, masyarakat kebanyakan datang menggunakan hak suaranya pada pagi hari.
TPS tersebut terdiri dari 284 pemilih dengan 147 pemilih laki-laki dan 137 pemilih perempuan. "Alhamdulillah berjalan normal, orang banyak yang nyoblos pagi sekitaran pukul 07.30 WIB. Kalau jam 10.00 sudah berkurang." tegasnya.
(irb/fat)