Warga Jalan Basket, Perumahan Japan Raya, Desa Japan, Sooko, Mojokerto sempat menggedor-gedor ruko milik Andreas (65). Sebab pemilik ruko tersebut sudah tewas di dalam kamarnya. Anehnya, putri korban sempat melarang warga masuk dengan dalih ayahnya sedang tidur.
Rumah Andreas terletak di Jalan Basket, Blok OO nomor 42. Bagian depan rumah dimanfaatkan untuk toko kelontong. Satu-satunya pintu masuk ke rumah sekaligus toko ini adalah pintu harmonika warna hijau. Ruko ini hanya dihuni Andreas dengan putrinya, Ike (35).
Ketua Blok OO, Mulyadi (56) menjelaskan, Andreas terakhir kali terlihat masih hidup pada Rabu (14/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, ia nongkrong dengan korban. Sebab rumahnya persis di depan rumah korban. Wajah korban nampak pucat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paginya masih sempat nyoblos (Pemilu 2024) dengan putrinya," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (16/2/2024).
![]() |
Sejak malam itu, lanjut Mulyadi, Andreas maupun Ike tak lagi keluar rumah. Pintu rumah korban terkunci dan lampu di depan rumahnya terus menyala dalam 2 hari terakhir. Oleh sebab itu, ia khawatir dengan kondisi tetangga dekatnya itu. Terlebih lagi korban sama sekali tidak merespons ketika ia telepon.
"Karena firasat saja. Biasanya saya telepon gampang, saya WA juga gampang. Saya ingin mengecek kondisinya bagaimana," terangnya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Mulyadi bersama kepala dusun, babinsa dan keponakan korban menggedor-gedor ruko Andreas. Karena tak kunjung ada respons dari pemilik rumah, mereka juga memanggil tukang kunci untuk membuka pintu harmonika rumah korban.
Baru sekitar pukul 14.30 WIB, kata Mulyadi, putri korban membuka pintu harmonika tersebut. Seketika ia masuk ke dalam rumah tersebut bersama keponakan korban. Firasatnya pun benar adanya. Andreas sudah tewas membusuk di dalam kamarnya.
"Anaknya saya amankan, sebab sempat mau menutup pintu lagi. Kata anaknya orang tidur kok diganggu. Korban di dalam kamar, saya tidak sempat lihat karena baunya sudah sangat menyengat. Saya langsung panggil semua, termasuk polisi," ungkapnya sambil menirukan ucapan putri korban.
Anggota Polsek Sooko dan Tim Identifikasi Satreskrim Polres Mojokerto telah melakukan olah TKP. Jenazah Andreas dievakuasi ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto sekitar pukul 15.30 WIB untuk divisum.
Kapolsek Sooko AKP Suwarso menuturkan Andreas tewas terlentang di atas kasur lantai kamar rumahnya. Korban memakai kaus dan celana pendek dengan kondisi sudah membusuk. Namun, ia belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
"Untuk lebih lanjut tim iden akan menyelidiki. Untuk sementara memang tidak ditemukan itu (bercak darah dan bekas pertikaian)," ujarnya.
Suwarso membenarkan sehari-hari Andreas tinggal hanya dengan putrinya. Menurutnya, putri korban memang sempat menghalangi warga yang akan mengecek kondisi korban. Berdasarkan informasi awal yang ia terima, putri korban mengalami gangguan jiwa.
"Mau dibuka warga, kata anaknya tidak usah diganggu karena (korban) tidur, nanti akan bangun sendiri. Informasi tetangga, anaknya ada gangguan jiwa. Sementara belum bisa kami pastikan dia (putri korban) ada tindak kejahatan. Putrinya tadi sudah diamankan untuk lidik," tandasnya.
(abq/iwd)