Sebanyak 752 narapidana (Napi) di Rutan Kelas II B Gresik turut meramaikan Pemilu 2024 dengan mencoblos di TPS Khusus. Mereka antusias menyiapkan tiga TPS (Tempat Pemungutan Suara) yakni TPS 901, TPS 902, dan TPS 903.
Selain narapidana, sebanyak 42 petugas Rutan juga turut mencoblos. Setiap TPS terdapat daftar pemilih yang berbeda.
"Di TPS 901 ada sebanyak 301 pemilih. Untuk TPS 902 ada 283 pemilih dan TPS 903 ada 210 pemilih. Di setiap TPS ada narapidana dan petugas yang melakukan pencoblosan," kata Kepala Rutan Kelas II B Disri Wulan Agus Tomo kepada detikJatim, Rabu (14/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disri menjelaskan bahwa di setiap TPS Ini juga terdapat petugas KPPS yang diseleksi dari pegawai Rutan Kelas II B Gresik. Selain itu, dalam pemungutan suara di 3 TPS itu juga disaksikan para saksi dari sejumlah parpol peserta pemilu.
"Ada juga petugas kepolisian dan TNI juga ikut berjaga mengamankan pelaksanaan pemilihan," kata Disri. "Kami memastikan proses pemungutan suara ini berjalan dengan baik, tanpa ada keberpihakkan dari peserta pemilu."
Disri menambahkan sebelumnya para napi telah mengikuti proses sosialisasi cara pencoblosan dari KPU Gresik. Namun ia melarang untuk peserta pemilu melakukan kampanye di dalam lapas.
"Agar para napi ini tidak bingung saat melakukan pencoblosan, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi oleh pihak penyelenggara pemilihan, intinya kita tetap memberikan hak bagi warga binaan," ungkapnya.
Disri menambahkan pemungutan suara di rutan itu adalah bentuk kepedulian negara kepada warga binaan. Sebab mereka juga memiliki hak pilih untuk memilih pemimpin bangsa Indonesia.
"Kami memfasilitasi napi yang menjalani masa hukuman di lapas. Karena mereka juga punya hak untuk memilih," pungkasnya.
(dpe/fat)