8.000 Petani Digelontor Diskon Pupuk Nonsubsidi saat Kejar Musim Tanam

8.000 Petani Digelontor Diskon Pupuk Nonsubsidi saat Kejar Musim Tanam

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 12 Feb 2024 16:17 WIB
Kejar Musim Tanam, 8.000 Petani Digelontor Diskon Pupuk Nonsubsidi
Petani Digelontor Diskon Pupuk Nonsubsidi (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

8.000 Petani di Tulungagung dan Kediri mendapat gelontoran 400 ton pupuk nonsubsidi dengan diskon 40 persen dari harga normal. Program ini mengejar musim tanam pertama (MT1), karena keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi.

Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid, mengatakan diskon pupuk nonsubsidi tersebut dibagi untuk Kabupaten Tulungagung dan Kediri, dengan alokasi masing-masing kota sebesar 200 ton atau 4.000 petani.

"Agar para petani tidak kehilangan momen musim tanam satu, sambil menunggu anggaran subsidi dari pemerintah, kami berinisiatif memberikan diskon kepada petani sebesar 40 persen. Pupuk Nitrea (urea) 25 kg dan NPK 25 kg," kata Robby Setiabudi Madjid saat ditemui di Gudang Petrokimia, Desa Mojoagung, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Senin (12/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua jenis pupuk yang biasanya dijual Rp 450 ribu, kini dijual dengan harga Rp 270 ribu. Tulungagung dan Kediri dipilih karena salah satu sentra tanaman pangan di Jawa Timur.

Menurutnya menggelontorkan diskon akan membantu meringankan petani pada musim taman pertama. Sebab, jika hanya memanfaatkan alokasi pupuk bersubsidi tidak akan mencukupi kebutuhan masyarakat.

ADVERTISEMENT

Robby menyebut setiap tahun pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran Rp 25 triliun untuk menyubsidi pupuk petani. Rencananya pada 2024 pemerintah akan menambah alokasi subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun.

"Anggaran pupuk subsidi yang tersedia tahun ini itu nilai rupiahnya sama dengan tahun lalu, tapi secara kuantum yang disediakan pemerintah lebih rendah dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Meski demikian Petrokimia Gresik mengklaim ketersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi tahun ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani.

Ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi saat ini mencapai 1.936.489 ton setara 200 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan pemerintah. Stok tersebut terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.329.295 ton dan pupuk nonsubsidi sebesar 607.407 ton.

Sementara itu salah seorang petani Desa Pakel, Kecamatan Ngantru, Zakaria mengatakan diskon pupuk tersebut dinilai cukup membantu, sebab saat ini harga pupuk nonsubsidi cukup tinggi.

"Kalau dibandingkan harga normal lebih murah di sini, untuk Phonska Plus (NPK) saja kalau normal hampir Rp 300 ribu. Ya kalau hanya pupuk subsidi nggak nyucuk (Mencukupi)," kata Zakaria.




(dpe/fat)


Hide Ads