BEM Universitas Trunojoyo Berpayung Hitam Simbol Melawan Perusak Demokrasi

BEM Universitas Trunojoyo Berpayung Hitam Simbol Melawan Perusak Demokrasi

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Minggu, 11 Feb 2024 19:01 WIB
BEM Universitas Trunojo gelar aksi prihatin terhadap situasi demokrasi saat ini
BEM Universitas Trunojo gelar aksi prihatin terhadap situasi demokrasi saat ini dengan bendera dan payung hitam (Foto: Istimewa)
Bangkalan -

BEM KM Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar aksi dengan mengibarkan bendera hitam. Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi demokrasi saat ini.

Selain mengkritisi situasi demokrasi saat ini, BEM KM UTM juga mengenakan payung hitam sebagai bentuk perlawanan terhadap pihak yang dianggap merusak demokrasi dan keharmonisan serta kekondusifan pemilu 2024.

Aksi ini merupakan seruan moral dan pernyataan sikap demokrasi BEM UTM tanpa intervensi. Mahasiswa berkumpul di taman kampus rektorat untuk menyampaikan sikap dan aspirasi keprihatinan yg sedang dialami bangsa ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BEM Universitas Trunojo gelar aksi prihatin terhadap situasi demokrasi saat iniBEM Universitas Trunojo berpayung hitam sebagai simbol perlawanan terhadap perusak demokrasi (Foto: Istimewa)

"Dalam situasi seperti ini, mahasiswa harus hadir untuk mengingatkan lebih intens kepada para penguasa agar nalar kekuasaan bisa dijalankan dengan lebih sehat dan bersih," ujar Presma UTM Moh. Anis Anwari dalam siaran pers yang diterima detikJatim, Minggu (11/2/2024).

Anis mengatakan aksi ini murni gerakan moral untuk meluruskan demokrasi dan atas dasar keresahan mahasiswa melihat situasi negeri saat ini. Anis memastikan aksi tidak ditunggangi dari paslon manapun.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu jika ada pihak yang kemudian mengatakan kegiatan ini tidak bermakna, maka dengan jelas kami pastikan bahwa gerakan kami adalah penting untuk disuarakan, sembari berharap ada perbaikan kondisi demokrasi bangsa ini," kata Anis.

Sementara itu Korwil BEM SI Jawa timur Ahmad Roby Gunawan mengatakan aksi pernyataan sikap yang dilakukan BEM KM UTM sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa tentang sikap ketidaknetralan yang dicontohkan oleh pimpinan negara terhadap demokrasi.

"Saya sampaikan secara tegas bahwa gerakan dan pernyataan sikap teman-teman BEM UTM yang dilakukan ini murni tidak ditunggangi oleh siapa pun. Tidak ada kepentingan salah satu paslon dan hanya untuk mengingatkan pimpinan negara kita agar tetap berada di koridor demokrasi yang semestinya. Hal ini sebagai wujud rasa cinta kami kepada negara," kata Roby.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads