Politikus Senior Gerindra Yakin Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran, Ini Faktornya

Politikus Senior Gerindra Yakin Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran, Ini Faktornya

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 09 Feb 2024 16:11 WIB
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto memeluk cawapres Gibran Rakabuming Raka setelah debat cawapres di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Surabaya -

Pilpres 2024 tinggal menghitung hari saja. Masyarakat masih menerka, apakah Pilpres 2024 akan berjalan satu putaran atau dua putaran?

Anggota Komisi II DPR RI Supriyanto memberikan prediksinya soal Pilpres 2024 termasuk peta terkini di tengah gerakan sivitas akademik mengkritik Presiden Jokowi. Menurut Supriyanto, saat ini di lingkungan kampus serta para ilmuwan politik belum melakukan kajian secara mendalam dalam perspektif objektif dan ilmiah.

"Mereka masih terjebak dalam suasana kebatinan, terseret arus partisan dukung mendukung capres-cawapres sesuai preferensinya," kata Supriyanto dalam keterangannya, Kamis (8/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia yakin Prabowo-Gibran akan menang satu putaran. Dia memprediksi kemungkinan pilpres satu putaran sebesar 75%.

"Saya prediksi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran. Probabilitas pilpres berlangsung satu putaran adalah 75 persen, sedangkan peluang pilpres dua putaran 25 persen," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu menurut Supriyanto, tren elektabilitas Prabowo-Gibran naik secara eskalatif di kisaran angka 47-52%.

"Jauh meninggalkan dua kompetitornya Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, dengan selisih terpaut 20-25 persen. Jika digabung dan dijumlahkan elektabilitas keduanya, Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud masih kalah dengan elektabilitas Prabowo-Gibran," paparnya.

Ketua DPC Gerindra Ponorogo ini menyebut ada temuan menarik dari sejumlah lembaga survei terkait elektabilitas Prabowo-Gibran yang sudah menyentuh angka keramat yakni 50% plus satu suara.

"Secara faktual elektabilitas paslon Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud sudah tidak kompetitif lagi melawan Prabowo-Gibran," tegasnya.

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra SupriyantoPolitikus senior Gerindra Supriyanto. Foto: Istimewa

Kondisi ini, kata Supriyanto tergambar dari hasil 13 lembaga survei kredibel, di antaranya Indikator Politik Indonesia, Poltracking Indonesia, Litbang Kompas, LSI Lingkaran Survei Indonesia, LSI Lembaga Survei Indonesia , IPSOS, Populi Center, IPS, SPIN, LSJ, IndEX, Indonesia Survei Center ISC, Economics & Political Insight (EFI).

Menurut Supriyanto, elektabilitas kandidat dipengaruhi oleh banyak variabel. Antara lain atribut pribadi, karisma, kredibilitas, tingkat kepercayaan, hingga logistik dana kampanye. Dalam dunia politik, pasang surut elektabilitas calon hal biasa. sehingga perlu diukur terlebih dahulu elektabilitas asli dari para kandidat capres.

"Elektabilitas natural adalah elektabilitas moderat yang melekat pada diri kandidat sebelum melakukan pencitraan, belum berpasangan, dan belum melakukan kampanye. Prabowo Subianto diperkirakan memiliki elektabilitas natural di kisaran 30-35 persen. Terbukti di Pilpres 2014 Prabowo-Hatta meraih suara 46,85 persen. Pilpres 2019 Prabowo-Sandi meraih suara 44,68 persen," ungkapnya.

"Anies diperkirakan punya elektabilitas natural di kisaran 10-15 persen. Terbukti setelah berpasangan dan berkampanye elektabilitas Anies-Cak Imin di kisaran 20-25 persen. Hal ini berbeda pada awal pascadeklarasi Anies Baswedan sebagai capres oleh partai NasDem elektabilitasnya melonjak di angka 24-27 persen. Ini bukan elektabilas natural, namun merupakan elektabilitas semu, efek kejut dari euforia politik saat itu," tambahnya.

"Ganjar Pranowo diperkirakan punya elektabilitas natural di kisaran 10-15 persen. Terbukti setelah berpasangan, melakukan pencitraan, dan berkampanye tren elektabilitas Ganjar-Mahfud di kisaran 20-24 persen. Hal ini berbeda dengan elektabilitas Ganjar di awal proses kandidasi, angkanya di kisaran 30-35 persen, elektabilitas tersebut merupakan elektabilitas semu, bukan elektabilitas asli Ganjar," lanjutnya.

Faktor cawapres. Baca halaman selanjutnya...

Dari faktor cawapres, Supriyanto menyebut Gibran Rakabuming Raka yang merupakan figur muda, cerdas, dan berkarakter. Di awal pencalonannya, Supriyanto menyebut Gibran sempat diragukan.

"Namun pascadebat cawapres, Gibran mampu menunjukkan performa dan kapabilitas yang andal, bahkan menguasi panggung debat. Dari aspek kimia politik, Gibran komplementer dengan Prabowo. Keduanya saling melengkapi dan menguatkan. Gibran memberi insentif elektoral secara nyata kepada Prabowo Subianto," jelasnya.

"Sedangkan Muhaimin politisi senior dan Ketum PKB. Secara personal Muhaimin Iskandar elektabilitasnya sangat rendah. Pada awal proses koalisi antar partai dan kandidasi pada sekitar medio 2023, elektabilitas Cak Imin di kisaran 0-2 persen. Jauh di bawah suara PKB 9,69 persen pada pileg 2019," ungkapnya.

Berdasarkan data survei tersebut, Supriyanto menyimpulkan bahwa mayoritas pemilih PKB cenderung tidak memilih Muhaimin.

"Dari variabel elektabilitas Muhaimin kurang layak maju sebagai cawapres di pilpres 2024. Cak Imin hanya diuntungkan dengan posisinya sebagai ketum PKB yang mengantongi sebagian tiket pilpres untuk melengkapi presidential threshold sebagai salah satu syarat maju pilpres. Problem lain yang dihadapi Cak Imin adalah konflik internal PKB di masa silam. PKB terbelah menjadI dua, kubu Gus Dur dan kubu Cak Imin. Loyalis Gus Dur cenderung tidak memilih paslon 01. Secara kimia politik Cak Imin dan Anies kurang cocok, terbukti elektabilitas paslon 01 stagnan," paparnya.

Sementara itu Mahfud Md figur cukup berpengalaman di pemerintahan baik eksekutif, legislatif, yudikatif. Dari aspek elektoral, Mahfud punya modal elektabilitas personal dengan kategori sedang di kisaran 3-5%. Angka ini terekam oleh beberapa survei pada Mei-Juni 2023. Menurut Supriyanto, problem Mahfud Md elektabilitasnya tidak pararel dengan aspek kapabilitasnya.

"Problem utama yang dihadapi paslon 03 adalah konflik dan krisis politik yang terjadi pada partai penyokong utama yaitu PDIP. Banyak kader potensial hengkang dari kandang banteng dan berbalik arah mendukung paslon lainnya. Dalam suasana konflik dan tekanan psikologis politik, kehadiran Mahfud Md di kubu 03 terasa kurang makna sehingga tidak mampu berkontribusi secara elektoral," ungkapnya.

Dari segi partai pendukung, menurut Supriyanto, perkembangan elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden akan memengaruhi semangat dan kinerja mesin partai dalam membantu pemenangan pasangan calon.

"Partai pendukung paslon 02 Prabowo-Gibran akan bekerja lebih optimal dibanding partai pendukung paslon 01 dan 03," terangnya .

Sementara dari faktor opinion leader dan influencer, Prabowo-Gibran juga diuntungkan. Faktor ini mampu menciptakan opini dan persepsi publik.
Dalam dunia kontestasi, opinion leader dan influencer peran penting dan strategis yang bisa memengaruhi perilaku pemilih.

"Pada pilpres 2024 kubu Prabowo-Gibran relatif lebih banyak mendapat dukungan para opinion leader, influencer di tingkat nasional maupun regional," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kelakar AHY: Pelajaran dari Pemilu 2024, Jangan Sembarangan Kasih Nilai"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/dte)


Hide Ads