Sandiaga Uno Blak-blakan Kinerja Jokowi yang Dibilang Ahok Tak Bisa Kerja

Sandiaga Uno Blak-blakan Kinerja Jokowi yang Dibilang Ahok Tak Bisa Kerja

Suparno - detikJatim
Kamis, 08 Feb 2024 16:21 WIB
Sandiaga Uno saat mengikuti kegiatan di Sidoarjo.
Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri kegiatan di Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Sandiaga Salahuddin Uno yang juga menjadi bagian dari Timses Ganjar-Mahfud membantah tudingan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tentang kinerja Jokowi. Dia sebutkan sejumlah bukti kinerja Jokowi selama 2 periode memipin pemerintahan RI.

Seperti diketahui sebuah video viral di media sosial menampilkan Ahok yang masuk menjadi timses Ganjar-Mahfud bertanya soal kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Menanggapi pernyataan Ahok itu, Sandi mengungkapkan bahwa Jokowi merupakan seniornya di Pemprov DKI Jakarta. Dia juga bermaksud mengingatkan Ahok bahwa Jokowi juga seniornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Jokowi ini kan dulu senior kita waktu tugas di Pemprov DKI, saya mengusung mikul dhuwur mendhem jero, bahwa kebaikan-kebaikan pimpinan itu yang harus kita tampilkan," ujarnya saat menghadiri Pelatihan Kemasan & Digital Marketing di Sidoarjo, Kamis (8/2/2024).

"Jika ada yang sedikit kurang atau koreksi itu kita tidak perlu pertontonkan, tapi justru menjadi koreksi," imbuh Sandiaga.

ADVERTISEMENT

Sandiaga pun membuktikan bantahannya itu dengan cepatnya pengambilan keputusan soal polemik penyesuaian pajak hiburan serta soal pertumbuhan ekonomi 5% pada 2023 yang menurutnya menjadi bukti nyata kinerja Jokowi.

"Saya bertugas di kabinet Pak Jokowi sudah tahun keempat, beliau ini sangat cepat bekerja. Contohnya (penyesuaian) pajak hiburan kemarin menjadi suatu polemik, masyarakat mengeluh, Pak Jokowi langsung bekerja, memanggil para pembantunya, salah satunya kami dari Kemenparekraf yang langsung memberikan keputusan agar kebangkitan pariwisata, hiburan, dan ekonomi Indonesia ini terus berjalan," kata Sandiaga.

Seperti dilansir dari detikNews, video viral pernyataan Ahok yang dilihat Rabu (7/2) itu memperlihatkan seorang ibu menyampaikan bahwa anggota keluarganya memilih pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran. Ahok pun menjelaskan tidak ingin memilih presiden yang tidak sehat, emosional, dan tidak bisa kerja. Ahok khawatir jika tiba-tiba Gibran yang naik jabatan.

"Lagipula kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik," kata Ahok di atas panggung dengan latar gambar pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Menurut ibu itu, justru bagus jika Gibran yang naik jabatan. Namun, Ahok mempertanyakan bukti Gibran bisa kerja sekaligus menyinggung soal Jokowi dianggap bisa kerja.

"Tapi presiden kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja?" ujar Ahok.

Ahok dalam video itu sesungguhnya enggan bicara hal itu dalam forum terbuka. Namun, menurutnya tak adil jika memilih presiden tak berdasarkan kemampuan kerja.

"Nah makanya kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu, makanya saya nggak enak ngomong depan umum. Tapi kalau ibu mau pilih Pak Prabowo pun itu hak ibu. Tapi saya mau sampaikan juga, tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja," ucap Ahok.

Ahok kemudian berbicara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menyatakan bahwa kalimatnya itu dipotong. Yang dia maksud sebagai 'tidak bisa kerja' adalah 'tidak bisa kerja bila tanpa partai'.

"Saya sampaikan maksud pernyataan Jokowi dan Gibran nggak bisa kerja sendiri tanpa partai," kata Ahok dilansir detikBali.

"Pernyataan saya waktu itu dipotong-potong. Potong-potongan itu, sama seperti yang dulu Buni Yani. Biasa lah biar orang maki-maki saya," katanya.




(dpe/dte)


Hide Ads