Ahok Bilang Jokowi Tak Bisa Kerja, Sandiaga: Jangan Jatuhkan Satu Sama Lain

Ahok Bilang Jokowi Tak Bisa Kerja, Sandiaga: Jangan Jatuhkan Satu Sama Lain

Suparno - detikJatim
Kamis, 08 Feb 2024 15:19 WIB
Sandiaga Uno saat mengikuti kegiatan di Sidoarjo.
Sandiaga Uno saat mengikuti acara Pelatihan Kemasan & Digital Marketing di Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Sandiaga Salahuddin Uno, Menparekraf RI sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) buka suara soal Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok yang bilang Jokowi tak bisa kerja. Sandiaga Uno berpesan agar tidak saling menjatuhkan satu sama lain.

"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik daripada yang kita dukung, seperti Pak Ganjar dan Pak Mahfud yang sangat dekat dengan rakyat, juga dapat menciptakan lapangan kerja sehingga kerja mudah, harga-harga sembako murah dan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi itu yang harus kita tonjolkan ke depan," kata Sandiaga saat berkunjung ke Sidoarjo, Kamis (8/2/2024).

Sandi yang menghadiri acara Pelatihan Kemasan & Digital Marketing di Kabupaten Sidoarjo mengatakan bahwa Jokowi merupakan seniornya saat bertugas di Pemprov DKI. Dia pun meminta Ahok mengikuti pepatah Jawa mikul dhuwur mendhem jero.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Jokowi ini kan dulu senior kita waktu tugas di Pemprov DKI, saya mengusung mikul dhuwur mendhem jero, bahwa kebaikan-kebaikan pimpinan itu yang harus kita tampilkan," ujarnya.

"Jika ada yang sedikit kurang atau koreksi itu kita tidak perlu pertontonkan, tapi justru menjadi koreksi," imbuh Sandiaga.

ADVERTISEMENT

Sandiaga pun membuktikan bantahannya itu dengan cepatnya pengambilan keputusan soal polemik penyesuaian pajak hiburan serta soal pertumbuhan ekonomi 5% pada 2023 yang menurutnya menjadi bukti nyata kinerja Jokowi.

Seperti diketahui sebuah video menampilkan politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok bertanya soal kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial.

Dalam video viral yang dilihat Rabu (7/2) itu seorang ibu menyampaikan anggota keluarganya memilih pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran. Ahok pun menjelaskan tidak ingin memilih presiden yang tidak sehat, emosional, dan tidak bisa kerja. Ahok khawatir jika tiba-tiba Gibran yang naik jabatan.

"Lagipula kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik," kata Ahok di atas panggung dengan latar gambar pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Menurut ibu itu, justru bagus jika Gibran yang naik jabatan. Namun, Ahok mempertanyakan bukti Gibran bisa kerja sekaligus menyinggung soal Jokowi dianggap bisa kerja.

"Tapi presiden kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja?" ujar Ahok.

Ahok dalam video itu sesungguhnya enggan bicara hal itu dalam forum terbuka. Namun, menurutnya tak adil jika memilih presiden tak berdasarkan kemampuan kerja.

"Nah makanya kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu, makanya saya nggak enak ngomong depan umum. Tapi kalau ibu mau pilih Pak Prabowo pun itu hak ibu. Tapi saya mau sampaikan juga, tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja," ucap Ahok.

Ahok kemudian berbicara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menyatakan bahwa kalimatnya itu dipotong. Yang dia maksud sebagai 'tidak bisa kerja' adalah 'tidak bisa kerja bila tanpa partai'.

"Saya sampaikan maksud pernyataan Jokowi dan Gibran nggak bisa kerja sendiri tanpa partai," kata Ahok dilansir detikBali. "Pernyataan saya waktu itu dipotong-potong. Potong-potongan itu, sama seperti yang dulu Buni Yani. Biasa lah biar orang maki-maki saya," katanya.




(dpe/dte)


Hide Ads