Dua aksi demonstrasi soal kebijakan Pj Sampang Rudi Arifianto digelar dua kelompok massa pro kontra di pemkab sampang. Aksi demontrasi kontra Kebijakan Pj dilakukan belasan orang pemuda, sedangkan siangnya ribuan massa pro kebijakan PJ bupati menggelar aksi di lokasi yang sama.
Dalam aksi demonstrasi yang pertama ada belasan pemuda dan mahasiswa yang mempertanyakan netralitas PJ Bupati Sampang. Mereka menilai Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto tak ubahnya boneka oknum elite salah satu partai.
"Pj Bupati Sampang seperti yang kami gambarkan di spanduk tak ada bedanya dengan boneka berkepala Pak Rudi Arifiyanto. Tidak mementingkan Masyarakat Sampang hanya mementingkan elite partai tertentu," kata Agus Efendi, Korlap Aksi massa yang memprotes PJ Bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menganggap kebijakan yang dikeluarkan oleh PJ bupati selama ini tidak murni untuk kepentingan Sampang. Salah satunya adalah pemaksaan terhadap Pj Kepala Desa (Kades) agar mundur demi mewujudkan keinginan kelompok tertentu.
"Salah satu sikap tidak netralnya Pj Bupati Sampang yaitu tidak menempati Pendopo Trunojoyo tetapi menempati Gedung Putih Rumah, salah satu Ketua Partai. Salah satu Pj Kades didesak mundur demi ambisi janji sang oknum ketua partai itu," katanya.
Aksi demo oleh belasan orang ini sempat diwarnai pembakaran ban bekas sebagai bentuk kekecewaan pendemo. Mereka mengakhiri aksi demo itu dengan kekecewaan karena tidak ditemui oleh Pj Bupati Sampang.
"Kami akan kembali dengan massa yang lebih besar," kata Agus sebagai Korlap Aksi.
Aksi segelintir pemuda dan mahasiswa itu kemudian disusul aksi ribuan massa yang pendukung kinerja PJ Bupati Sampang. Massa terkonsentrasi di depan kantor Pemkab Sampang dengan banner berisi dukungan.
![]() |
"Aku padamu Pj Bupati Sampang. Pj Bupati Sampang is the best," demikian tulisan yang ada di dalam banner yang dibawa oleh massa pengunjuk rasa.
Selain banner dukungan untuk PJ Bupati, ada juga foto dan banner bertuliskan desakan agar polisi menindak tegas oknum ASN yang dinilai menjadi biang kegaduhan.
"Tangkap Irham. Tangkap penyebar hoax!" Tulis banner lain yang diacung-acungkan oleh massa pendukung Pj Bupati.
Baca juga: Mahfud Md Sepakat Madura Jadi Provinsi |
Massa meminta agar polisi segera menangkap Oknum ASN itu. ASN yang menjabat Pj Kades Ragung, Kecamatan Pangarengan, Sampang disebut telah membuat statement tentang ancaman dan desakan mundur yang dilakukan oleh PJ sehingga publik Sampang gaduh.
"Polisi harus segera segera mengakap Irham Pj kepala desa Ragung, Kecamatan Pangarengan Sampang yang menjadi pemicu kegaduhan dengan statementnya," kata Wafie Anas selaku Korlap Aksi.
Kardi salah satu orator menyebutkan imbas kegaduhan itu akan mengganggu kinerja Pj Bupati Sampang. Untuk itu dia meminta agar polisi segera menghentikan kegaduhan yang terjadi di Sampang akibat ulah dan kepentingan satu orang.
"Polisi segera mengusut biang kegaduhan itu sehingga kondusifitas di kabupaten Sampang bisa kembali normal," kata Kardi.
Aksi ribuan massa ini diakhiri dengan penggalangan tanda tangan pada petisi dukungan dari sejumlah ketua partai pengusung PJ Bupati yang hadir dan tokoh masyarakat setempat. Mereka mendukung kinerja bupati agar tetap dilaksanakan hingga tuntas.
(dpe/iwd)