Menjelang perayaan Imlek, umat Tri Dharma Kelenteng Poo Tong Bio Besuki, Situbondo mulai membersihkan kelenteng. Salah satunya, memandikan patung dewa-dewi dan wadah abu sembahyang menggunakan air kembang.
Pembersihan tersebut dilakukan secara gotong-royong. Bahkan, tak hanya umat Konghucu, namun warga sekitar kelenteng juga ikut membantu kegiatan rutin setiap menjelang Imlek ini.
Patung dewa dimandikan dengan air mawar yang sudah disucikan. Bunga mawar sudah menjadi tradisi turun-temurun yang digunakan untuk pencucian patung dewa-dewi di kelenteng satu-satunya di wilayah Besuki ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Imlek dan Hujan yang Sering Dikaitkan |
Salah seorang pengurus Kelenteng Poo Tong Bio Gunarto Setiawan mengatakan, jemaat dibantu warga sekitar membersihkan patung dewa-dewi secara gotong-royong. Ini sudah menjadi tradisi sejak zaman dahulu.
"Patung berbahan keramik itu pertama kami mandikan dengan air mawar. Lantas disiram dengan air kembang. Setelah dikeringkan dengan handuk bersih, baru dikembalikan ke tempat ibadah," ujarnya.
Gunarto menjelaskan, patung-patung yang terbuat dari kayu pembersihannya berbeda. Patung kayu cukup dibersihkan menggunakan kuas agar tidak mudah rusak.
"Patung yang terbuat dari kayu ini kan sudah ratusan tahun usianya. Makanya menggunakan kuas agar tak rusak. Pun baju yang dikenakan juga akan diganti," tuturnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, pembersihan kelenteng biasanya dilakukan secara bertahap hingga tiga hari menjelang perayaan Imlek.
"Jadi puncak pembersihan nanti hari Jumat (9/2/2024). Mulai dari pembersihan patung dewa-dewi, mengganti baju serta aksesori, hingga mengepel lantai kelenteng dengan air bunga," pungkas Gunarto.
(irb/iwd)