Doa Isra Mikraj Malam 27 Rajab: Arab, Latin dan Terjemahan

Doa Isra Mikraj Malam 27 Rajab: Arab, Latin dan Terjemahan

Suki Nurhalim - detikJatim
Rabu, 07 Feb 2024 14:04 WIB
Praying muslim and mosque at night sky hilal half moon
Ilustrasi doa Isra Mikraj malam 27 Rajab/Foto: Getty Images/iStockphoto/oxinoxi
Surabaya - Nanti malam merupakan malam 27 Rajab atau malam Isra Mikraj (Isra Miraj) 1445 Hijriah. Berikut ini doa Isra Mikraj malam 27 Rajab mulai bacaan Arab, Latin hingga terjemahannya.

Doa Isra Mikraj malam 27 Rajab ini dijelaskan dalam situs resmi Nahdlatul Ulama (NU). Yang mana dijelaskan bahwa setiap momentum Isra Mikraj malam 27 Rajab, ada amalan yang bisa dikerjakan umat Islam. Amalan ini berupa doa.

Doa tersebut memiliki keistimewaan. Sebagaimana dijelaskan Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri dalam kitabnya.

مَنْ قَرَأَ بِهَذَا الدُّعَاءِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ ثُمَّ يَسْأَلُ الله حَاجَتَهُ فَاِنَّهَا تُقْضَى بِاِذْنِ اللهِ

Artinya: Barang siapa yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, kemudian meminta kepada Allah (untuk dipenuhi) kebutuhannya, maka akan dipenuhi kebutuhannya dengan izin Allah. (Abdullah al-Halabi, Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati 'alan Nabi al-Mukhtar).

Doa Isra Mikraj Malam 27 Rajab:

Arab:

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ

Latin:

Allāhumma innī as'aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi'i wal 'isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da'watī yā akramal akramīn.

Artinya:

Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan.

Sekilas tentang Isra Mikraj:

Isra Mikraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab saat Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat lima waktu dari Allah SWT.

Dikutip situs resmi SMAN 12 Semarang, Isra Mikraj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem hingga naik ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha. Peristiwa tersebut terjadi setelah meninggalnya paman Nabi Muhammad, Abi Thalib dan istri Nabi Muhammad, Siti Khadijah.

Dalam bahasa Arab, Isra berarti perjalanan di malam hari, sedangkan Mikraj artinya kenaikan. Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad mengendarai kendaraan superkilat yakni Buraq. Buraq digambarkan sebagai kuda putih dengan sayap dan ekor seperti burung merak.

Waktu itu, Makkah-Yerussalem umumnya ditempuh menggunakan kuda atau unta selama satu bulan. Namun Nabi Muhammad SAW melakukannya dalam semalam. Di Masjid Al Aqsa diceritakan, Nabi Muhammad memimpin salat nabi-nabi terdahulu. Mereka salat dua rakaat.

Nabi Muhammad lalu Mikraj dari Masjid Al Aqsa naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu pada setiap tingkatan. Rasulullah bertemu:

  • Nabi Adam di langit pertama
  • Nabi Isa dan Yahya di langit kedua
  • Nabi Yusuf di langit ketiga
  • Nabi Idris di langit keempat
  • Nabi Harun di langit kelima
  • Nabi Musa di langit keenam
  • Nabi Ibrahim di langit ketujuh

Dalam riwayatnya, awalnya Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk salat 50 waktu dalam sehari. Nabi Muhammad pernah diingatkan Nabi Musa bahwa jumlah tersebut terlalu besar sehingga disarankan untuk meminta keringanan.

Sampai di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad mendapatkan perintah salat lima waktu. Sejak peristiwa Isra Mikraj, umat Islam diwajibkan salat lima waktu dalam sehari.

Dikutip situs resmi NU, ahli sejarah berpendapat bahwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab. Pendapat itu juga dipilih Al-Manshur Faury.

Pendapat itu populer diikuti sebagian besar muslim. Sehingga umat Islam memperingati dan merayakan peristiwa besar itu pada 27 Rajab, tahun kesepuluh setelah kenabian (nubuwah).


(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads