Puluhan Warga di Kediri Demo Tolak Truk Pasir Lintasi Jalan Desa

Puluhan Warga di Kediri Demo Tolak Truk Pasir Lintasi Jalan Desa

Andhika Dwi - detikJatim
Rabu, 07 Feb 2024 13:56 WIB
Warga di Kediri demo tolak truk pasir melintasi jalan desa
Warga di Kediri demo tolak truk pasir melintasi jalan desa (Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Puluhan warga di Desa Margourip, Ngancar, Kabupaten Kediri demo di kantor desa setempat. Mereka memprotes aktivitas truk pasir yang lalu lalang di desa mereka.

Penolakan keberadaan truk pasir tersebut karena truk menyebabkan jalan desa rusak. Selain itu, aktivitas truk pasir selama 24 jam juga dinilai mengganggu warga saat istirahat dan sudah memakan korban jiwa.

"Selama 15 tahun ini jalan desa dilalui truk pasir. Kami sudah menahan diri. Tetapi jalan rusak dan ada warga kami yang menjadi korban tabrak lari," ujar koordinator aksi Bani, Rabu (7/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutikno, salah satu perangkat desa setempat menjelaskan korban tabrak lari itu menimpa Warsito, warga desa setempat yang terjadi pada Senin, 20 November 2023. Saat itu korban tewas setelah terlindas truk pasir.

"Kang Warsito meninggal dunia akibat tertabrak lari truk pasir dan tidak ada yang bertanggung jawab. Kami melaporkan secara resmi kasus tabrak lari warga Margourip ini," kata Sutikno.

ADVERTISEMENT

Menurut Warsito, identitas pelaku tabrak lari Warsito telah dikantongi. Ia lalu menyebut truk yang menabrak Warsito diketahui bernopol AG 95XX KC, sedangkan sopirnya berinisial S (41) warga Mojo, Kabupaten Kediri.

Kepala Desa Margourip Riyadi mendukung aksi unjuk rasa warganya. Menurut Riyadi, jalan yang dilalui truk pengangkut pasir tersebut bukan diperuntukkan untuk kendaraan melebihi muatan.

"Kami menyetujui apa yang sudah menjadi niat warga yang menuntut keadilan. Selama ini kami selalu tertindas masalah jalan desa. Karena jalan kami di RT 06 RW 37 yang dilalui armada kendaraan bertonase tinggi, kami berharap ditanggapi serius," tegas Riyadi.

Di tempat yang sama, penasihat hukum warga Desa Margourip Luka Fardani mengatakan aksi warga merupakan reaksi dari rencana demo para sopir truk hari ini.

"Sebenarnya beberapa waktu lalu sudah ada kesepakatan antara pihak terkait. Pengusaha tambang dan perwakilan sopir. Tetapi kemarin warga menerima pemberitahuan, para sopir akan melakukan aksi. Warga yang merasa geram, juga melakukan aksi ini," terang Luka.

Warga Desa Margourip semakin emosi karena dalam pemberitahuan aksi, para sopir truk mengancam akan membawa 10 karung ular. Selama ini warga hanya ingin merasakan kenyamanan fasilitas yang dibangun oleh negara, tanpa ada gangguan, tetapi diusik.

"Kalau dari desa sebagian besar anggarannya hanya untuk perbaikan jalan yang dilalui truk pasir, maka pembangunan desa akan terhambat," tambah Luka.

Masih kata Luka, pihaknya juga meluruskan kabar miring tentang penutupan total jalan desa oleh warga. Yang sesungguhnya terjadi adalah penolakan jalan desa tersebut hanya untuk truk pasir.

Diketahui, truk pengangkut pasir yang melewati jalan Desa Margourip tersebut berasal dari wilayah Kabupaten Blitar. Dalam kesepakatan, pada Januari 2024 lalu, para sopir bersedia mengalihkan jalur transporasi melalui wilayah Blitar.




(abq/iwd)


Hide Ads