Muncul Poster Tolak Uang Coblosan Rp 50 Ribu Tapi Terima Rp 200 Ribu

Muncul Poster Tolak Uang Coblosan Rp 50 Ribu Tapi Terima Rp 200 Ribu

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Selasa, 06 Feb 2024 09:43 WIB
Banner tolak politik uang diduga di Gresik
Banner tolak politik uang diduga di Gresik/Foto: Tangkapan layar
Gresik -

Sebuah poster menolak politik uang atau money politic beredar di media sosial. Si pembuat poster menolak uang coblosan sebesar Rp 50 ribu. Namun, ia menulis jika menerima politik uang dengan nominal lebih tinggi yakni Rp 200 ribu.

Poster tersebut diunggah di media sosial X (sebelumnya Twitter). Dalam postingannya, akun X @knstr_ atau Yogi meng-upload poster tersebut bersanding dengan banner caleg.

Belum diketahui lokasi pasti keberadaan banner tersebut. Namun, diduga poster itu dipasang di Kabupaten Gresik. Sebab, ada tulisan Gresik-Lamongan di banner caleg DPR RI yang ada di sebelah poster itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banner yang memiliki tulisan mencolok itu berwarna putih berada di tengah-tengah bertuliskan 'Nolak 50'an kabeh mundak boss...200 tak coblos (Menolak Rp 50 ribuan, semua naik bos... Rp 200 ribu saya coblos)'.

"Terpantau daerah Gresik sak mene om," tulis akun Yogi dalam caption poster tersebut.

ADVERTISEMENT

Adanya banner tersebut memantik reaksi warga, salah satunya Kisworo (23) warga Benjeng, Gresik. Bapak satu anak itu lebih memperhatikan kata 'Kabeh Mundak Bos' dari pada nominal yang ditawarkan.

"Memang kebutuhan naik, salah satunya tarif tol Surabaya-Gresik naik. Apalagi sekarang beras, listrik, semua serbanaik," kata Kisworo kepada detikJatim, Senin (5/2/2024).

Meski demikian, Kisworo tidak mengetahui lokasi pemasangan poster tersebut. Ia hanya mendapat kiriman foto dari grup WhatsApp dan grup Facebook.

"Saya tahunya tadi dari grup Facebook. Tapi ya bener semua naik. Banyak orang yang mau dibeli suaranya seharga Rp 50 ribu. Padahal semua naik, kalau saya gak mau meski Rp 200 ribu," tuturnya.

Kisworo pun tak mempermasalahkan adanya banner tersebut. Menurutnya, itu bagian dari ekspresi, suara masyarakat menjelang pemilu.

"Ya nggak apa-apa sih, biar caleg-caleg ini tahu, semua kebutuhan pokok serbamahal. Terutama pemimpin-pemimpin itu," pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Humas, dan Parmas Bawaslu Gresik Habiburrahman mengatakan, soal banner tersebut, tim siber sudah patroli. Namun, meme-meme sejenis itu belum ditemukan di media sosial.

"Semoga tidak di Gresik. Tim siber kami sudah patroli cyber meme-meme sejenis itu, kami belum menemukan di medsos, ada di beberapa kabupaten di lain bahkan di luar provinsi," ujarnya.

Pihaknya menyampaikan, tulisan meme tersebut merupakan aktivitas kurang mendidik masyarakat. Pihaknya akan menindak tegas dan meminta masyarakat agar melapor jika menemui hal tersebut.

"Terkait hal tersebut, Bawaslu Gresik menyampaikan bahwa meme yang beredar merupakan aktivitas yang kurang mendidik masyarakat. Secara norma ada larangan untuk memberikan uang atau materi lainnya. Apabila ditemukan, Bawaslu Gresik akan menindak tegas, kami mengajak kepada masyarakat agar melaporkan apabila terjadi hal tersebut," ungkapnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads