Guru Besar ITS Tegaskan Seruan Moral Pemilu Damai Bukan Ikut-ikutan

Guru Besar ITS Tegaskan Seruan Moral Pemilu Damai Bukan Ikut-ikutan

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 05 Feb 2024 17:02 WIB
Koordinator Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, Prof Dr Harus Laksana Guntur
Koordinator Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, Prof Dr Harus Laksana Guntur (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember melalui Keluarga Besar ITS Peduli Negeri turut merespons situasi demokrasi terkini menjelang Pemilu 2024. Mereka menyerukan agar pemilu berjalan dengan jujur, adil, dan damai.

Seruan moral ini menyusul beberapa perguruan tinggi sebelumnya, mulai dari UGM, UI, Unpad serta beberapa kampus lain di Surabaya seperti Unesa, Untag dan Unair.

Koordinator Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, Prof Dr Harus Laksana Guntur memastikan seruan moral yang dilakukan guru besar ITS ini bukanlah aksi ikut-ikutan semata. Namun, murni aspirasi dari sivitas akademika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini memang sudah lama kita juga pelajari, apakah ini murni aspirasi dari teman-teman di kampus, kemudian murni seruan moral bukan partisan. Kami takut nanti ada kelompok-kelompok tertentu yang mencoba menunggangi kami kemudian yang sebetulnya ada kepentingan elektoral dari paslon tertentu, itu kami tidak mau," tegas Prof Harus saat dijumpai detikJatim, Senin (5/2/2024).

Dirinya juga memastikan, dalam seruan aksi ini tidak ada seorang pun yang merupakan partisan. Semuanya murni ingin menyuarakan aspirasi kepada rektor ITS untuk diteruskan kepada pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Semua kita lakukan sesuai jalur, kami bukan partisan. Ini murni seruan moral. Kami ingin ikut menjaga integritas dan etika dalam berbangsa dan ikut merawat demokrasi. Supaya nasib generasi muda ke depan semakin baik," bebernya.

"Tanggung jawab itulah yang mendasari kami atas nama Keluarga Besar ITS Peduli Negeri untuk menyampaikan aspirasi sikap kami atas kondisi terkini ini kepada rektor ITS, kami berharap poin ini akan diteruskan ke pemerintah," tambah Prof Harus.

Seruan moral ini digelar di Plaza dr. Angka ITS. Puluhan guru besar, dosen, tendik, dan mahasiswa tampak hadir dan kompak menyuarakan dukungannya.

Kebanyakan guru besar yang hadir pun mengenakan kemeja putih. Ini menggambarkan netralitas yang diharapkan dalam pemilu.

"Seruan ini disampaikan Keluarga besar ITS Peduli Negeri yang tidak memiliki afiliasi kepada kelompok manapun, namun tetap mengedepankan etika dan tata kelola perguruan tinggi yang menempatkan jajaran pimpinan ITS sebagai yang memiliki tanggung jawab atas semua aktivitas di kampus," ujar Prof Harus membacakan poin seruan moralnya.

"Pemberi dukungan terhadap seruan ini membubuhkan tanda tangannya tanpa tekanan dan tanpa pamrih," lanjutnya.

"Keluarga Besar ITS Peduli Negeri berharap agar seruan ini dapat direspons oleh seluruh pihak yang terkait dan dipandang sebagai salah satu cara dan upaya menegakkan demokrasi di negeri tercinta. Seruan ini adalah aksi damai dan diharapkan tidak menimbulkan dampak negatif apapun setelah penyampaiannya,"




(hil/iwd)


Hide Ads