Sivitas Akademika Unesa Sampaikan 6 Poin Sikap Respons Dinamika Politik

Sivitas Akademika Unesa Sampaikan 6 Poin Sikap Respons Dinamika Politik

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 05 Feb 2024 11:14 WIB
Sivitas akademika Unesa menyampaikan pernyataan sikap jelang Pemilu 2024
Sivitas akademika Unesa menyampaikan pernyataan sikap jelang Pemilu 2024 (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Sivitas akademika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyusul akademisi kampus lain menyatakan sikapnya menjelang Pemilu 2024. Deklarasi dan pernyataan sikap ini diikuti sejumlah guru besar dan sivitas akademika lainnya.

"Mencermati dinamika politik nasional pada proses pemilihan umum 2024 dan untuk mengawal tegaknya demokrasi, serta menjaga keutuhan NKRI menuju Indonesia Emas 2045," kata Direktur Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Profesi (LPSP) Unesa, Dr Martadi MSn di halaman Lab Merdeka Belajar Unesa, Senin (5/2/2024).

Martadi mengatakan, pihaknya sebagai sivitas akademika yang menjadi moral force untuk keberlangsungan bangsa ingin berkontribusi untuk menjaga dinamika politik saat ini. Mereka tidak ingin terjadi perpecahan dan konflik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibiarkan akan berpotensi memecah persatuan dan kesatuan, maka tugas kita adalah ikut berkontribusi, ikut memberikan spirit moral agar mengingatkan semua komponen bangsa bahwa pemilu bukan segalanya. Gol akhir dari pemilu adalah menciptakan NKRI yang adil, sejahtera untuk masyarakat kita," ujarnya.

Ia menegaskan, sivitas akademika dan alumni Unesa tidak mengarah pada satu pihak tertentu. Pihaknya memberikan pesan kepada pimpinan, pejabat hingga masyarakat, bahwa pesta demokrasi harus dikawal agar berlangsung dengan aman, damai, jujur dan adil, hingga tetap pada koridor etik, rule dan demokrasi yang sehat.

ADVERTISEMENT

"Kami merasa bahwa perguruan tinggi punya tanggung jawab moral. Justru menjadi persoalan kalau perguruan tinggi diam ketika melihat fenomena persoalan yang sudah memicu potensi perpecahan. Nah, tugas kami adalah mengingatkan karena itu dijamin dalam UU kebebasan akademik," beber Martadi.

"Maka, kami hari ini memanfaatkan kebebasan akademik yang dijamin UU itu untuk memberikan pesan moral kepada semua pihak agar kita tetap ingin, tetap terjaga kebersamaan, tetap menjaga persaudaraan, jangan sampai kemudian hanya dengan pemilu, menimbulkan perpecahan antar elemen, antar anak bangsa ini. Saya pikir harganya terlalu besar yang harus kita bayar kalau terjadi perpecahan dalam bangsa ini," urainya.

Dalam Pemilu 2024, ia meminta netralitas kepada semua pihak.

"Sehingga pasti kalau kita bicara elemen bangsa semuanya akan menjadi bagian di situ. Jadi enggak harus kami menyebut satu pihak tertentu. Tetapi bahwa ketika berbicara elemen bangsa, kemudian pemerintah, ASN, TNI/Polri, maka seluruh elemen itu punya tanggung jawab untuk menjaga netralitas," jelasnya.

"Demikian pernyataan sikap guru besar sivitas akademika dan alumni Universitas Negeri Surabaya sebagai perwujudan tanggung jawab moral dalam menjaga demokrasi yang beradab. Surabaya, 5 Februari 2024 tertanda guru besar sivitas akademika dan alumni Universitas Negeri Surabaya," pungkasnya.

6 Poin Pernyataan Sikap Unesa:

1. Mendorong semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan suasana kondusif demi terwujudnya demokrasi yang sehat, berasaskan Pancasila dan UUD 1945

2. Mendorong semua elemen bangsa memberikan teladan yang benar dengan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan prihadu, kelompok dan golongan untuk suksesnya pemilihan umun 2024

3. Mendorong kepada aparatur sipil negara, pejabat negara, pemerintah, TNI dan polri untuk menjaga netralitas dan tidak memihak dalam pemilihan umum 2024

4. Mendorong semua pihak untuk menghargai kebebasan akademik sebagai bagian dari otonomi kampus yang konstitusional tanpa ada tendensi kepentingan politik, namun semata-mata untuk kepentingan peradaban dan nilai-nilai demokrasi

5. Mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberikan edukasi dan literasi politik kepada masyarakat, sehinga terhindar dari informasi hoaks dan ujaran kebencian. Agar terwujud pemilihan umum 2024 yang jujur, adil, aman dan damai

6. Mengajak seluruh warga negara yang memiliki hak pilih untuk tidak golput, memilih sesuai hati nurani dan menghargai perbedaan pilihan.




(hil/dte)


Hide Ads