Pedagang di Blitar Tuding Petugas Pasar Sunat Jatah Beras Bulog

Pedagang di Blitar Tuding Petugas Pasar Sunat Jatah Beras Bulog

Fima Purwanti - detikJatim
Sabtu, 03 Feb 2024 21:32 WIB
Pedagang di Blitar menunjukkan beras SPHP dari Bulog yang diduga disunat petugas.
Pedagang di Blitar menunjukkan beras SPHP dari Bulog yang diduga disunat petugas. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Sejumlah pedagang di Pasar Kanigoro, Blitar protes karena jatah beras subsidi dari Bulog diduga disunat oknum petugas pasar. Para pedagang mengeluh karena tidak menerima beras sesuai dengan pesanan.

Salah seorang pedagang Pasar Kanigoro MDR (45) mengaku geram dengan aksi oknum petugas pasar yang diduga mengurangi jatah pesanan beras dari Bulog. Dugaan itu diketahui pedagang saat beras yang diberikan tak sesuai jatah pesanan.

"Kami (pedagang) pesan beras Bulog sesuai pesanan. Awalnya pesanan 400 sak (karung). Terus sehari sebelumnya diinfokan ada 150 sak, tetapi yang diberikan hanya 50 sak. Nah, ini kami curiga ada yang ikut ngambil," ujarnya kepada detikJatim, Sabtu (3/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MDR mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/2). Beberapa pedagang sempat protes kepada petugas pengirim beras Bulog. Itu karena jatah pesanan mereka dikurangi dari yang seharusnya 400 sak menjadi hanya 50 sak.

"Padahal yang datang itu dua truk, tapi yang dibagikan ke pedagang hanya 1 truk. Satu truk itu ternyata akan disimpan di gudang kantor pasar," katanya.

ADVERTISEMENT

Hal senada disampaikan END (47). Dia menyebutkan jumlah beras yang diterima tidak sesuai dengan pesanan. Hingga akhirnya, para pedagang turut memantau pergerakan truk beras itu.

"Kami curiga kok satu truk ini berasnya tidak diturunkan. Akhirnya ada yang menunggu sampai beras itu dimasukkan ke gudang kantor, dan nggak lama diambil lagi diangkut pakai pikap," jelasnya.

Menurut END, usai peristiwa tersebut para pedagang sempat menemui petugas dan kepala pasar untuk meminta konfirmasi. Namun, kepala pasar sedang tidak berada di tempat. Sementara petugas pasar tidak memberikan jawaban kepada para pedagang.

Pedagang di Blitar menunjukkan beras SPHP dari Bulog yang diduga disunat petugas.Pedagang di Blitar menunjukkan beras SPHP dari Bulog yang diduga disunat petugas. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)

"Iya kemarin langsung ke kepala pasar tetapi tidak ada (di tempat). Sekarang kami masih menunggu jawaban dan konfirmasi dari pihak pasar," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Pasar Kanigoro Deni mengakui ada stafnya turut membeli beras SPHP dari Bulog. Namun, Dia baru mengetahui itu setelah mendapatkan aduan dari para pedagang.

"Iya ternyata benar, ada empat staf yang ikut ambil beras itu. Karena sebelumnya mereka tanya ke petugas PENA (dari Bulog), dan diperbolehkan. Kemudian orang tua mereka juga pedagang," katanya saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (3/2/2024).

Terkait pengurangan jatah beras ke pedagang, Deni membantah apabila stafnya melakukan hal itu. Menurutnya, justru stafnya membantu pendistribusian beras dari Bulog yang tiba saat malam hari.

"Staf justru bantu distribusi ke pedagang, karena sampainya malam. Jadi paginya diberikan ke pedagang, dan juga karena ada pedagang lain yang sebelumnya tidak kebagian jatah beras," jelasnya.

Lebih lanjut pihak pasar sudah berkoordinasi dengan Disperindag Kabupaten Blitar. Kata Deni, pihaknya diminta untuk tidak ikut campur dengan proses pendistribusian beras dari Bulog ke pedagang.

"Jadi kalau nanti ada distribusi lagi, kami tidak boleh ikut campur lagi. Termasuk untuk pendataan dan lainnya. Jadi nanti langsung dari Bulog ke pedagang saja," katanya.

Berkaitan hal ini detikJatim sudah berupaya menghubungi Bulog Tulungagung untuk wilayah Kabupaten Blitar. Namun salah seorang petugas Bulog yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa hanya pimpinan yang bisa memberikan tanggapan terkait masalah itu.




(dpe/dte)


Hide Ads