Sivitas Akademika Sorot Demokrasi, Rektor Unair: Kita Sudah Setahun Lalu

Sivitas Akademika Sorot Demokrasi, Rektor Unair: Kita Sudah Setahun Lalu

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 03 Feb 2024 19:45 WIB
Rektor Unair Prof M Nasih
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Belakangan ini sivitas akademika sejumlah kampus ramai-ramai menyatakan sikap tentang demokrasi di Indonesia. Di antara sejumlah kampus, Universitas Airlangga (Unair) terkesan adem ayem.

Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih menegaskan, Unair sebenarnya sudah sejak setahun lalu dengan tegas mendeklarasikan pemilu bermartabat. Bahkan itu sudah disampaikan di Forum Rektor Indonesia (FRI) pada 2023.

"Ketika FRI, kita sudah bicara demokrasi bermartabat dan lainnya. Setahun yang lalu kita juga sudah deklarasi menolak politik uang dan lainnya. Nggak perlu diulang lagi atau ikut-ikutan, kami sudah punya sikap tegas," kata Nasih ditemui detikJatim di Kampus C Unair, Sabtu (3/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, kata Nasih, pekan lalu pihaknya mengundang caleg dari warga Unair. Ia mengajak mereka bersikap antipolitik uang, antikorupsi dan lebih kepada support pengembangan SDM.

"Ada sikap tegas di dalamnya. Kami ingin setop politik uang, setop korupsi. Sikap kami sudah tegas beberapa waktu lalu. Tidak ada hal baru yang disampaikan. Bagi Unair sudah lama," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Sekali lagi, sudah setahun lalu kami punya sikap, masa diulangi lagi masih ada deklarasi (lagi) untuk demokrasi yang bermartabat?" Katanya.

Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan ini sivitas akademika kampus negeri menyampaikan petisi hingga sikap mengkritik Presiden Jokowi, dimulai dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII).

Menyusul kemudian Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Tapi belum ada sivitas akademika Unair yang muncul.

Nasih selaku Rektor Unair menjelaskan pada dasarnya pernyataan sikap yang belakangan muncul bukan pernyataan sikap resmi UGM, UII, UI, Unhas, dan Unpad secara kelembagaan.

Pernyataan sikap dan kritik terhadap Jokowi sebagai presiden itu merupakan suara dan sikap warga kampus yang memang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat.

"Itu bukan suara mewakili UGM secara kelembagaan, itu bagian warga kampus yang punya sikap, suara, pilihan dan itu sah-sah saja menyampaikan pandangan dan pendapatnya," ujarnya.




(dpe/dte)


Hide Ads