Polisi bersama KPU dan Bawaslu Jombang mengatur strategi menangani distribusi logistik Pemilu 2024 ke 9 TPS terpencil. Strategi juga dibuat untuk pengamanan puluhan TPS rawan banjir.
Pengaturan strategi itu dibahas dalam rapat koordinasi di ruangan JCC Polres Jombang. Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan yang mewakili Kapolres AKBP Eko Bagus Riyadi memimpin jalannya rakor.
Rakor yang dikemas Jumat Curhat persiapan Pemilu 2024 ini juga diikuti Ketua KPU Jombang Abdul Wadud Burhan Abadi, Ketua Bawaslu Jombang Dafid Budianto, Kepala Bakesbangpol Jombang Anwar, perwakilan Kodim 0814, serta sejumlah OPD Pemkab Jombang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparannya, Hari menyebut terdapat 9 tempat pemungutan suara (TPS) di desa terpencil dengan medan berat dan 57 TPS rawan terdampak banjir di Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, Sumobito, Wonosalam, Bareng, Ploso, dan Gudo.
"Potensi ancaman bencana alam terkait lokasi TPS di daerah rawan bencana harus diatensi. Oleh karena itu, keamanan dan kelayakan armada angkut juga harus menjadi atensi," terangnya dalam keterangannya, Sabtu (3/1/2024).
Sedangkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024, Polres Jombang menggelar lomba TPS terbaik dan kreasi video untuk Gen Z. "Tujuannya untuk mendukung partisipasi kehadiran pemilih pada pemungutan suara 14 Februari nanti," ujarnya.
Puluhan TPS rawan banjir yang disebutkan Hari, juga menjadi perhatian serius Ketua KPU Jombang Abdul Wadud Burhan Abadi. Ia sudah menginstruksikan para PPS untuk memindahkan TPS ke tempat aman jika terdampak banjir. Sehingga surat sura dan logistik Pemilu lainnya dijamin aman.
Sedangkan untuk 9 TPS di desa yang sulit dijangkau, Burhan meminta bantuan kendaraan polisi dan TNI untuk mendistribusikan logistik Pemilu 2024. "Kami mohon bantuan kendaraan dari TNI-Polri untuk melakukan distribusi logistik ke TPS remote area (daerah terpencil)," jelasnya.
Ketua Bawaslu Jombang Dafid Budianto meminta semua TPS rawan terdampak banjir dan angin kencang untuk diperhatikan dengan serius. "Jika kita tidak segera mengantisipasi, takutnya akan terjadi penundaan pemungutan suara," tandasnya.
(irb/fat)