Plt Direktur PAUD Kemendikbudristek Komalasari mengatakan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Terlebih menyusun langkah dan meningkatkan layanan tahun ini.
"Ada elemen kunci, yaitu tentang pendidiknya, kemudian ada bagaimana proses pembelajaran di PAUD. Yang kedua, adalah kemitraan orang tua, yang ketiga bagaimana memenuhi kebutuhan esensial anak usia dini, dan keempat adalah pengelolaan kepemimpinan dan sumber daya," kata Komalasari saat ditemui detikJatim di Graha Sawunggaling, Kamis (1/2/2024).
Pihaknya juga memberikan PR untuk Surabaya. Karena dinilai masih perlu penguatan guru PAUD agar bisa belajar bersama, mandiri dan meningkatkan literasi digital.
"Mendorong digitalisasi atau literasi digital guru-guru PAUD kita, karena kuncinya pada guru PAUD. Serta memastikan dukungan semua ekosistem untuk mensupport PAUD kita. Kemitraan dengan orang tua, mitra-mitra lainnya," jelasnya.
Selebihnya, Komalasari meminta Pemkot menguatkan TPPKS untuk memastikan suasana pendidikan di Surabaya aman dan nyaman bagi anak. Sebab, TPPKS dibentuk sebagai wujud kepedulian kementerian untuk mencegah dan menangani maraknya kekerasan di lingkungan pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA.
"Artinya, terbentuknya tim ini menjadi garda terdepan, mencegah kekerasan di satuan pendidikan. Jika ada kekerasan segera dapat dilaporkan dan ditangani, dan dilakukan pencegahan dini. Semua (tidak hanya PAUD)," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Komalasari, baru 51% daerah di Indonesia memiliki TPPKS mulai tingkat PAUD. Sedangkan SD SMA sudah 70%.
"Kita mendorong agar pemerintah daerah membentuk sendiri. Ini sangat penting, pertama menguatkan kesadaran bahwa kita menciptakan iklim yang aman, baik fisik dan psikis. Tidak ada bullying, kekerasan seksual, tidak ada kekerasan fisik," tuturnya.
Sementara Ketua Bunda PAUD Surabaya Rini Indriyani memastikan, peningkatan kemampuan pendidik akan dilakukan. Seperti memberikan beasiswa S1 kepada guru.
"Targetnya sama seperti 2023, cuma, lebih masif lagi. Bagaimana kami memperkuat pendidik. Kami sudah memberikan beasiswa kepada para pengajar-pengajar karena minimal S1. Kami Memberikan beasiswa kepada pengajar, dengan spesifikasi yang harus dipenuhi sehingga bisa meningkatkan kualitas dari pendidik," kata Rini.
Dari segi pendidikan, pihaknya komitmen menjaga transisi PAUD ke SD agar menyenangkan. Tahun ini, akan ada program baru, yakni educity yang dilakukan di SD kelas satu dan dua untuk mengenal lingkungan sekolah seperti apa.
Soal TPPKS, istri Wali Kota Eri Cahyadi ini menyebut, bahwa setiap PAUD di Surabaya sudah memiliki anggota guru di masing-masing sekolah.
"TPPKS sudah dibentuk Dispendik ditingkat PAUD, SD, SMP. Karena memang apapun harus siap. Sedia payung sebelum hujan, semoga Surabaya tidak terjadi kekerasan lagi kepada anak usia dini. Memang kita kuatkan. Karena ini salah satu hari ini raker salah satunya penguatan bagaimana TPPKS bergerak di masing-masing sekolah satuan PAUD," pungkasnya.
(esw/fat)