Ratusan warga Dusun Trenceng, Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Ponorogo terjangkit wabah chikungunya. Warga mengeluh nyeri sendi hingga lumpuh beberapa saat karena gigitan nyamuk chikungunya.
Virus chikungunya ini dapat menimbulkan demam secara tiba-tiba dan nyeri sendi yang parah. Virus ini bernama alphavirus, bisa menular ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, seperti penyebab demam berdarah atau aedes aegypti.
Lalu, bagaimana dengan Kota Surabaya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina memastikan hingga kini belum ada laporan adanya kasus chikungunya. Sehingga warga tidak terlalu khawatir, namun tetap melakukan antisipasi pencegahan.
"Berdasarkan data laporan dari Fasyankes di Kota Surabaya, belum ditemukan kasus terkonfirmasi chikungunya," kata Nanik saat kepada detikJatim, Kamis (1/2/2024).
Nanik menjelaskan, chikungunya wabah yang disebabkan Chikungunya Virus (CHIKV). Penularannya pun diperantarai nyamuk aedes sp.
Meski tidak ditemukan kasus chikungunya di Surabaya, Dinkes tetap melakukan upaya pencegahan. Menurutnya, hingga kini pihaknya masih menggunakan cara yang paling efektif, murah dan aman.
"Yang harus dilakukan secara konsisten untuk mencegah penyebaran penyakit chikungunya adalah gerakan 3M plus dan gerakan 1 rumah 1 jumantik secara serentak dan terus menerus oleh masyarakat, RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, puskesmas dan kader kesehatan," pungkasnya.
Gerakan PSN 3M-PLUS tetap masih menjadi pilihan utama untuk tindakan preventif, yakni:
3M
• Menguras dan menyikat bersih bak mandi/kolam air minimal 1 (satu) minggu sekali
• Menutup rapat tempat penampungan air (misalnya tempayan, tandon, drum dan lain-lain)
• Memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.
PLUS
• Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya yang sejenis setiap satu minggu sekali
• Memparbaiki saluran dan talang yang tidak lancar/rusak
• Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon, dan lain-lain (dengan tanah, dan lain-lain)
• Menaburkan bubuk pembunuh jentik (larvasida), misalnya di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air
• Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air (misalnya ikan cupang, ikan kepala timah)
• Memasang kawat kasa di jendela dan pintu rumah
• Membiasakan pengaturan barang dalam ruangan secara rapi agar tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk
• Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
• Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai
• Menggunakan kelambu pada saat tidur
• Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk (misalnya lotion dan obat semprot anti nyamuk)
• Penanaman tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti tanaman serai, lavender
• Membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk.
(esw/fat)