Awas! 6 Penyakit Mengintai Saat Musim Pancaroba

Awas! 6 Penyakit Mengintai Saat Musim Pancaroba

Tari Pagusa, Nadza Qurrotun A - detikJatim
Selasa, 07 Nov 2023 17:30 WIB
ilustrasi sakit tenggorokan
Ilustrasi sakit tenggorokan/Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative
Surabaya -

Musim pancaroba adalah pergantian dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Musim pancaroba ditandai dengan cuaca tidak menentu. Ada banyak penyakit yang wajib diwaspadai saat musim pancaroba.

Musim peralihan ini berpotensi menyebarkan virus dan bakteri karena suhu ekstrem. Jadi, pastikan kamu selalu menjaga kesehatan tubuh agar terhindari dari penyakit-penyakit yang terjadi di musim pancaroba.

Penyakit yang Mengintai Saat Musim Pancaroba:

Beberapa penyakit yang umumnya muncul selama periode ini adalah infeksi pernapasan, demam berdarah, dan penyakit kulit. Berikut enam penyakit yang kerap menyerang saat musim pancaroba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Flu

Flu atau influenza merupakan penyakit yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru. Penyakit ini biasanya dapat sembuh sendiri, namun jika diremehkan bisa berbahaya.

Influenza ditandai dengan gejala demam, pilek, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, dan kelelahan. Flu bisa menyebar dengan cepat melalui percikan ludah saat seseorang batuk atau bersin.

ADVERTISEMENT

Penyakit yang umum terjadi di musim pancaroba ini dapat diatasi dengan istirahat dan menghidrasi tubuh. Apabila flu tidak sembuh-sembuh, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter.

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Nyamuk Aedes aegypti cepat berkembangbiak saat musim hujan.

Seseorang yang terkena DBD akan mengalami demam tinggi selama 2-7 hari, badan lemas, sakit kepala, muntah, dan mual. Apabila sudah terkena DBD, maka perlu diberikan penanganan yang cepat. Sebab jika terlambat, pasien akan mengalami syok dengue bahkan meninggal.

Untuk mencegah DBD, penting mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk seperti mengosongkan bak air dan menggunakan kelambu tidur. Jika mengalami gejala demam berdarah, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA merupakan penyakit yang disebabkan sistem imun tubuh yang belum terbentuk sempurna. ISPA muncul dengan gejala lain seperti badan meriang, nyeri tenggorokan, demam, sakit ketika menelan makanan, mata kemerahan, nyeri otot, batuk, dan pilek.

Penyakit ini dapat menular dengan cara batuk dan bersin tanpa menutup mulut dan hidung. Saat masuk musim pancaroba, lakukan aktivitas fisik dengan berolahraga, memperbanyak asupan makanan bergizi seimbang, konsumsi suplemen meningkatkan daya tahan tubuh, dan istirahat cukup.

4. Diare

Diare bisa dialami siapa saja, terutama saat musim pancaroba karena dipicu virus rotavirus. Virus ini bisa terbawa angin dan menempel pada makanan. Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga kebersihan makanan dan mencuci tangan sebelum makan.

Kondisi medis ini ditandai dengan sering buang air besar dengan tinja yang encer dan sering disertai gejala perut kram, mual, dan demam. Diare biasanya juga disebabkan infeksi usus. Diare dapat menjadi masalah kesehatan serius jika tidak diatasi dengan baik.

5. Chikungunya

Chikungunya memang sekilas mirip demam berdarah. chikungunya disebabkan oleh infeksi virus chikungunya (CHIKV). Jenis virus ini pada umumnya tidak bisa menyebar secara langsung kepada manusia, tetapi melalui gigitan nyamuk berjenis aedes aegypti dan aedes albopictus.

Ciri-ciri seseorang yang terkena chikungunya adalah sakit kepala, mual, nyeri otot, kelelahan, demam tinggi, nyeri sendi yang parah, kemerahan pada kulit, dan gejala flu. Penyakit ini bisa dicegah dengan pengendalian populasi nyamuk dan perawatan simptomatik untuk meringankan gejalanya.

6. Penyakit Kulit

Kondisi kulit seperti ruam panas dan eksim sering muncul saat musim pancaroba karena suhu ekstrem dan kelembapan tinggi. Untuk mencegahnya, pastikan menjaga kulit tetap bersih dan kering, hindari pakaian ketat, dan gunakan pelembap kulit yang sesuai.

Artikel ini ditulis oleh Nadza Qurrotun A dan Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads