7 Fakta Manuver Bahaya Sopir Bus Berujung Laka Renggut 5 Nyawa di Gresik

7 Fakta Manuver Bahaya Sopir Bus Berujung Laka Renggut 5 Nyawa di Gresik

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 30 Jan 2024 10:39 WIB
Kondisi bus rombongan peziarah yang kecelakaan di Gresik
Kondisi bus rombongan peziarah yang kecelakaan di Gresik (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya -

Manuver berbahaya diduga dilakukan Masrukin, sopir bus PO Bagas Putra yang kecelakaan saat membawa rombongan ziarah wali di Gresik. Penumpang yang selamat mengaku melihat Masrukin memegang kemudi menggunakan satu tangan.

Selain itu, penumpang membeberkan sejumlah gelagat aneh sang sopir sebelum insiden maut menewaskan 5 orang ini. Gelagat aneh ditunjukkan sesaat sebelum kecelakaan maut di Jalan Bungah, Desa Kemangi, Kecamatan Bungah, Gresik.

Diketahui, bus pariwisata bernopol AB 7072 KN bertabrakan dengan dump truk tronton bernopol L 9310 UU di Jalan Raya Desa Kemangi pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 21.50 WIB. Kerasnya benturan menyebabkan bus sarat muatan rombongan ziarah wali itu hancur separuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, kecelakaan maut ini mengakibatkan 5 penumpang bus tewas. Saat kecelakaan, bus dalam perjalanan pulang ke Pasuruan dari makam Sunan Bonang di Tuban. Sopir bus diduga kurang konsentrasi karena kelelahan dan mengantuk sehingga oleng ke kanan adu banteng dengan truk.

Berikut 7 Fakta Manuver Bahaya Sopir Bus Pegang Kemudi Pakai 1 Tangan Sebelum Laka Maut di Gresik:

1. Sopir Mengemudi Pakai 1 Tangan

Penumpang mengaku melihat sopir tersebut mengemudikan bus dengan satu tangan. Selain itu, sopir tersebut juga terlihat memegang telinga.

ADVERTISEMENT

Salah satu rombongan peziarah wali yang selamat dari kecelakaan itu adalah Joni. Pria berusia 47 tahun itu mengaku mendapat cerita dari penumpang lain yang melihat bahwa Masrukin memegang setir dengan satu tangan.

Sampai sekarang, tak diketahui alasan Masrukin mengemudikan bus itu dengan satu tangan sebelum kecelakaan maut menimpa rombongan tersebut.

"Ada yang lihat pegang setir pakai satu tangan (kanan), tangan kiri entah garuk-garuk atau pakai handphone. Jalan bergelombang, akhire oleng, dump truk masuk," jelas pria asal Dusun Jetak, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Minggu (28/1/2024).

2. Pengakuan Penumpang Lihat Gelagat Aneh

Joni menambahkan, sejak awal dia sudah merasa ada yang tidak beres dengan Masrukin. Saat kecelakaan itu terjadi, Joni duduk di bangku belakang.

"Saya firasat nggak enak sama sopirnya. Sudah oleng lah. Dari pagi sudah nggak enak. Dari pagi," kata Joni.

3. Sikap Sopir Berbeda

Menurut Joni, sikap sopir itu berbeda saat hendak perjalanan pulang. Pria itu tidak menanyakan kepada para penumpang apakah mau ke toilet lebih dulu sebagaimana sebelumnya setiap kali hendak berangkat sang sopir selalu bertanya.

"Mau pulang, sopir nggak bilang ke penumpang 'siapa mau kencing'? Nggak ada. Langsung melaju terus," imbuhnya.

4. Sopir Belum Diperiksa

Manuver berbahaya sopir bus tersebut masih menjadi tanda tanya. Sejauh ini polisi masih belum bisa meminta keterangan Masrukin. Pasalnya Masrukin masih dirawat di RSI Mabarrot.

"Sopir bus masih belum diperiksa, karena masih terbaring di rumah sakit menjalani perawatan intensif," jelas Kanit Laka Lantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita Agustina, kepada detikJatim, Senin (29/1/2024).

5. Kondisi Terkini Sopir

Tita mengungkapkan, Masrukin mengalami benturan keras saat kecelakaan itu terjadi. Polisi masih akan menunggu sampai kondisi Masrukin benar-benar pulih untuk bisa diinterogasi.

"Mengalami benturan cukup keras, namun tidak sampai mengalami cidera. Setelah kondisinya benar-benar pulih, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," tambah Tita.

6. Polisi Akan Lakukan Tes Urine ke Sopir

Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa bus berpenumpang 58 orang itu mendadak oleng ke kanan saat melintas di lokasi kejadian hingga akhirnya adu banteng dengan dump truk. Kuat dugaan, supir bus mengantuk hingga hilang kendali. Namun, polisi juga akan mencari tahu apakah ada dugaan lain, termasuk kemungkinan sopir mengonsumsi obat-obatan terlarang.

"Kami juga akan melakukan pemeriksaan tes urine. Apakah ada penyalahgunaan obat-obatan terlarang oleh pengemudi," bebernya.

7. Sopir Punya Jam Terbang Tinggi

Terlepas dari dugaan kelalaiannya, Masrukin sejatinya sopir yang punya jam terbang tinggi. PO Bagas Putra sendiri menegaskan bahwa mereka tidak sembarangan dalam melakukan rekrutmen kru, termasuk para sopir.

Pegawai PO Bagas Putra, Rendi (30) menjelaskan, rekrutmen sopir bus sudah melalui proses seleksi. PO yang beralamat di Jalan Raya Gayaman, Mojoanyar, Mojokerto ini merekrut sopir yang sudah pengalaman. Menurut Rendi, Masrukin sudah sekitar 5 tahun bekerja di PO Bus Bagas Putra.

"Kalau profilnya sopir ini sudah berpengalaman. Persisnya saya lupa, sekitar 5 tahun lebih," ungkapnya ketika dikonfimasi detikJatim, Senin (29/1/2024).

Begitu pula sebelum berangkat mengantarkan rombongan ziarah wali asal Dusun Jetak, Desa Karangjati, Pandaan, Pasuruan. Rendi menyebutkan bahwa si sopir justru tidak mengemudi beberapa hari sebelum kecelakaan. Saat kecelakaan, sopir bekerja hanya dengan kernet.

"Termasuk sebelum kecelakaan belum ada keluhan apa-apa. Sopir juga belum pernah (kecelakaan)," tandasnya.




(hil/dte)


Hide Ads