Spanduk berisi narasi penolakan terhadap cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka kembali muncul di Kota Malang. Kali ini, spanduk terlihat di Jalan Kaliurang, yang terpasang di pagar sebuah rumah tanpa penghuni.
Dari spanduk dengan background warna merah, tertulis sebuah kalimat berbahasa Madura.
'TEKKAK ANAEN PRESIDEN MON KORANG AJER, PAGGUN EBELES'. Lalu, ada kalimat dengan ukuran lebih kecil yang berbunyi 'Meski Anak Presiden, Kalo Kurang Ajar Tetap Dibalas'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama halnya dengan spanduk penolakan Gibran yang terpasang di Jalan Muharto, spanduk itu juga mengatasnamakan atau terdapat tulisan 'Warga Madura Pecinta Mahfud MD'.
Doni, salah satu juru parkir tak jauh dari lokasi mengaku tak mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut. Bahkan, dia baru mengetahui adanya spanduk itu hari ini.
"Kemarin (Minggu) sampai malam belum terlihat ada spanduk itu.
"Enggak tahu siapa yang memasang," katanya kepada wartawan, Senin (29/1/2024).
Doni bahkan meyakini pemasang spanduk tidak minta izin kepada pemilik rumah terlebih dahulu. Sebab, Doni mengaku kenal dengan pemilik rumah yang biasanya datang setiap tiga bulan sekali.
"Saya kenal dengan yang punya rumah, biasanya tiga bulan sekali ke sini, kalau ada apa-apa biasanya omong-omongan sama saya. Saya pikir orangnya (yang punya rumah) tidak senang, karena tidak izin (pihak yang memasang spanduk), kalau tahu pasti dicopot," kata Doni.
Sebelumnya, spanduk menolak Gibran Rakabuming Raka terpasang di Jalan Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Namun, belum sampai 24 jam, keberadaan spanduk itu mendadak hilang.
Belakangan diketahui, spanduk di Jalan Muharto Gang 7 serta Gang 5 yang berada di sisi barat dicopot oleh sejumlah warga yang mengecam adanya kampanye hitam.
"Tidak ada orang Madura yang seperti ini (pasang spanduk tolak Gibran). Madura tetap cinta damai, jangan membuat rasis, jangan membuat sakit hati. Pemilu 2024 harus sukses," ujar Yusuf, warga Jalan Muharto seperti dilihat dalam video yang diterima detikJatim.
(hil/iwd)