Isra Mikraj (juga disebut Isra Miraj) merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Isra Mikraj menjadi bukti kebesaran Allah SWT dan kenabian Nabi Muhammad SAW yang dianugerahi mukjizat peristiwa bersejarah itu.
Melansir Universitas Muhammadiyah Jakarta, Isra Mikraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Peristiwa ini disebut-sebut sebagai hadiah dari Allah untuk Rasulullah SAW yang sedang bersedih selepas ditinggal istri dan paman tercintanya.
Baca juga: Isra Mikraj 2024 Jatuh Tanggal Berapa? |
Apa Itu Isra Mikraj?
Isra Mikraj adalah dua perjalanan berbeda yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Isra merupakan perjalanan malam hari Nabi Muhammad SAW dari Ka'bah (Makkah) menuju Baitul Maqdis (Yerusalam/Madinah).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, Mikraj berarti kenaikan, di mana Allah SWT mengangkat Rasulullah SAW dari Baitul Maqdis melewati langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha. Pada peristiwa inilah diturunkan perintah salat lima waktu.
Sidratul Muntaha sendiri merupakan satu tempat di atas langit yang tertinggi yang bersifat gaib dan tak terjangkau pikiran manusia. Sidratul Muntaha dipercaya menjadi tempat bertemunya Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT. Pada pertemuan itulah diturunkan perintah salat fardu lima waktu.
Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΨ±Ω°Ω Ψ¨ΩΨΉΩΨ¨ΩΨ―ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨΩΨ±ΩΨ§Ω Ω Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ§ΩΩΩΨ΅ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩ Ψ¨Ω°Ψ±ΩΩΩΩΩΨ§ ΨΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ°ΨͺΩΩΩΨ§Ϋ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨ¨ΩΨ΅ΩΩΩΨ±Ω - Ω‘
Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Kapan Terjadinya Isra Mikraj?
Ada perbedaan pendapat tentang kapan terjadinya Isra Mikraj. Menurut Sofiyurrahman Al-Mubarakfuri dalam Rakhiqul Makhtum, terdapat enam pendapat soal waktu Isra Mikraj.
Pun begitu, keenam tanggal tersebut tidak pasti kebenarannya seperti diterangkan Al-Aini dalam Umdatul Qari dan An-Nawawi dalam Al-Minhaj. Sementara itu, berikut beberapa tanggal terjadinya Isra Mikraj seperti dirangkum dari laman NU Online.
- Isra Mikraj terjadi pada tahun kedua setelah Nabi Muhammad diutus sebagai Nabi.
- Isra Mikraj terjadi pada tahun kelima setelah diutusnya nabi. Pendapat ini diamini An-Nawawi dan Al-Qurthuby.
- Al-Manshur Faury memilih pendapat yang lumrah dan populer di kalangan masyarakat, 27 Rajab tahun ke-10 setelah diutusnya Nabi.
- Pendapat Amam Al-Baihaqi yang mengutip pendapat Az-Zuhri, Isra Mikraj terjadi pada Rabi'ul awal tahun ke-13 setelah diutusnya nabi, yakni satu tahun sebelum hijrahnya Nabi ke Madinah.
- Menurut pendapat As-Sadi, Isra Mikraj terjadi pada 19 bulan sebelum peristiwa Hijrah, yakni bertepatan bulan Dzulqa'dah.
- Menurut Al-Harby, Isra Mikraj terjadi pada 27 Rabiul Akhir satu tahun sebelum hijrahnya Nabi.
- Isra Mikraj terjadi pada bulan Ramadhan tahun ke-12 setelah kenabian, yakni 16 bulan sebelum hijrahnya Nabi.
- Isra Mikraj terjadi pada bulan Muharram 13 tahun setelah kenabian, yaitu bertepatan dengan satu tahun dua bulan sebelum hijrahnya nabi.
Memperhatikan pendapat-pendapat tersebut, Isra Mikraj terjadi setelah diutusnya Nabi Muhammad sebagai nabi dan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Pada kalender Islam, Isra Mikraj secara umum diperingati pada 27 Rajab.
Baca juga: 7 Peristiwa Penting di Bulan Rajab |
Hikmah Isra Mikraj
Ada hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa Isra Mikraj. Apalagi terkait kisah Nabi Muhammad SAW yang kehilangan dua orang tercintanya, Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman.
Dalam kondisi sedih batin, Nabi Muhammad SAW juga mendapat ujian teror secara fisik dari orang-orang Quraisy. Pada saat yang sama, tidak ada orang Madinah yang berusaha melindunginya.
Isra Mikraj dikatakan sebagai hadiah untuk Nabi Muhammad SAW karena saat itu Allah SWT menghibur Rasulullah SAW dengan melakukan perjalanan ke langit. Hikmahnya, manusia yang mengalami kesedihan atau kebuntuan hidup dapat mengobatinya dengan safar atau jalan-jalan kepada hal-hal yang baik. Juga senantiasa percaya bahwa Allah SWT akan memberikan jalan.
Selain hikmah safar, hikmah lainnya adalah manusia akan melewati semua proses kehidupan hingga menuju sebuah destinasi. Hikmah yang tak kalah penting adalah iman. Manusia yang tidak ada keimanan di hatinya tidak mungkin percaya mukjizat Isra Mikraj.
(irb/sun)