PC Muslimat NU Surabaya menggelar Pengajian Akbar dalam rangka Harlah 78 Muslimat NU. Dalam acara ini, sayup-sayup nama Prabowo-Gibran terdengar dari kader Muslimat.
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hingga ulama kondang Miftah Maulana Habiburokhman atau Gus Miftah.
Sayup-sayup Prabowo-Gibran dari kader Muslimat NU Surabaya mulai terdengar saat Ketua PW Muslimat NU Jatim Nyai Hj Masruroh Wahid melempar pertanyaan ke kader soal pilihan di Pilpres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa yang dipilih?," tanya Masruroh yang dijawab kader Muslimat "Prabowo-Gibran,".
Namun, Masruroh langsung menjawab "Ikut Bu Khofifah," tegas Masruroh.
Nama Prabowo kembali disinggung saat Gus Miftah selawatan bersama ribuan kader Muslimat NU Surabaya.
"Shalaatullaah Salaamullaah 'Alaa Thaaha Rasuulillaah. Shalaatullaah Salaamullaah 'Alaa Yaa Siin Habiibillaah. Tawassalnaa Bibismillaah Wabil Haadi Rasuulillaah Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah. Kalau Bukan Prabowo siapa lagi, kalau bukan Prabowo siapa lagi," kata Gus Miftah sambil berselawat.
Gus Miftah usai acara menegaskan dirinya hanya berselawat tanpa mengajak warga Muslimat NU memilih paslon 02 Prabowo-Gibran.
"Saya cuma selawatan Prabowo-Gibran untuk Indonesia. Bukan pilih Prabowo-Gibran. Hanya selawatan, arahannya nggak. Kalau saya mengatakan Prabowo-Gibran untuk Indonesia mengarahkannya di mana?," ujar Gus Miftah.
Saat sambutan, Gus Miftah mengajak seluruh warga Muslimat NU untuk tetap menjaga kerukunan Indonesia.
"Boleh beda pilihan tapi kudu rukun. Warga Jadi pendukung harus cerdas, jangan pendukung goblok. Cerdas itu menyosialisasikan programnya, bukan menjelekkan calon lainnya," ujar Gus Miftah.
"Kalau pendukung goblok itu yang menjelek-jelekkan calon lainnya. Saya itu hubungan dengan Ganjar baik, dengan Anies baik, dengan Prabowo baik bwanget. Saya dengan Bu Khofifah dan Pak Prabowo kenal bwanget," tukasnya.
(abq/dte)