Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan hunian rumah sementara (huntara) untuk para korban terdampak bencana tanah gerak. Sebanyak 68 unit huntara tersebar di Kecamatan Panggungrejo dan Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Huntara dibangun dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Provinsi Jawa Timur TA 2023. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Blitar, ada 118 warga yang membutuhkan huntara karena tempat tinggal mereka masuk zona berbahaya sebagai permukiman akibat tanah gerak.
Sebelumnya, 50 unit huntara sudah diresmikan di Desa Purworejo Kecamatan Wates. Sementara untuk saat ini, huntara yang diresmikan di Kecamatan Panggungrejo yakni 47 unit di Desa Balerejo, dan 10 unit di Desa Kalitengah. Sedangkan, 11 unit huntara di Desa Maron Kecamatan Kademangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khofifah mengatakan, Blitar termasuk wilayah yang rawan terjadi pergerakan tanah gerak, terlebih intensitas hujan yang cukup tinggi. Sehingga, relokaai huntara diberikan kepada warga yang sebelumnya terdampak bencana tersebut.
"Ada beberapa daerah di Jatim dengan intensitas hujan tertentu, kemudian terjadi pergerakan tanah. Termasuk di Blitar," ujarnya usai meresmikan Huntara di Desa Balerejo Panggungrejo, Blitar, Kamis (25/1/2024).
Menurut Khofifah, Pemprov Jatim membangun huntara tersebut sesuai dengan lahan yang telah disediakan oleh Pemkab Blitar. Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana.
"Jatim masuk dalam ring of fire, jadi masing-masing perlu meningkatkan kewaspadaan mitigasi dan antisipasi bersama," terangnya.
Khofifah berharap para penerima huntara tersebut dapat tinggal dengan nyaman. Sehingga, dapat mencari sumber ekonomi dengan mudah dan dekat.
"Mudah-mudahan bisa kerasan karena lebih aman lebih nyaman. Kemudian bisa mencari tempat untuk sumber ekonomi mereka lebih dekat lagi," pungkasnya.
Diketahui, Gubernur Khofifah juga meresmikan jembatan yang ada di Desa Resapombo Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar secara simbolis pada peresmian Huntara tersebut. Jembatan yang dibangun dengan anggaran Pemprov Jatim itu diharapkan dapat mendukung masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
(abq/dte)