Doa dan tahlil ini dipimpin oleh KH. Achmad Rofiq Sirodj. Gubernur Khofifah tampak larut dalam bacaan doa dan tahlil bersama 1.257 siswa, 80 staf, dan 10 orang komite SMAN 1 Sidoarjo.
Sebelum doa dan tahlil dimulai, Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri untuk berbagi sembako untuk masyarakat kurang mampu di sekitar sekolah. Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga memberi santunan pada sejumlah anak yatim.
"Innalilahi wa innailaihi raji'uun, kami menyampaikan duka cita mendalam atas dipanggilnya Ibu Sutining dan ananda Nabil Asfa Putra keharibaan Allah SWT, Insyaallah dipanggil dalam keadaan husnul khatimah, dipanggil dalam jiwa yang tenang dan dimasukkan ke surganya Allah," kata Khofifah usai ikuti doa bersama.
"Alhamdulillah, hari ini saya bisa mengikuti tahlil dan doa bersama di SMAN 1 Sidoarjo ini, harapan kita doa kita diijabah oleh Allah dan sampai kepada almarhum ibu Sutining dan ananda Nabil," imbuh Khofifah.
Untuk diketahui, rombongan siswa SMAN 1 Sidoarjo itu berangkat menuju Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melaksanakan kegiatan kunjungan kampus pada Selasa (16/1/2024). Namun saat dalam perjalanan pulang ke Sidoarjo, bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di Tol Ngawi.
Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia. Mereka adalah Guru Bimbingan Konseling bernama Sutining Hidayah (60) dan siswa bernama Nabil Asfa Putra (17). Atas musibah yang terjadi, Gubernur Khofifah menyampaikan duka cita yang mendalam.
Ia menyampaikan, kepada keluarga besar SMAN 1 Sidoarjo dan keluarga almarhum agar ikhlas melepas almarhum. Gubernur Khofifah meyakinkan, dengan ikhlas melepas almarhum, akan membuat almarhum bahagia di sisi Allah.
"Kita ikhlaskan kepergian Ibu Sutining dan ananda Nabil, Insyaallah mereka bahagia di sisi Allah, kepada keluarga almarhum bisa membaca penggalan surat Al Fajar ayat 27-30 supaya hatinya juga tenang menghadapi musibah ini," ucapnya.
Orang nomor satu di Jatim ini pun mengajak agar seluruh guru, staf dan siswa di SMAN 1 Sidoarjo terus meluangkan waktu untuk mendoakan almarhum dan almarhumah. Caranya, dengan mengirimkan bacaan surat Al Fatihah kepada almarhum.
Tak hanya itu, Khofifah juga memberikan semangat kepada seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Sidoarjo. Karena dalam waktu dekat, maksimal 15 Februari 2024 mereka harus menentukan pilihan untuk masuk di jurusan, fakultas, dan perguruan tinggi yang mereka cita-citakan.
"Harus dibangun semangat bersama untuk mereka, bahwa mereka tetap harus membangun semangatnya, memberikan prestasi terbaiknya di akhir masa studi di kelas dua belas ini," katanya.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga berpesan, agar para siswa tidak takut untuk bercita-cita tinggi. Ia juga memotivasi mereka agar selalu berpikir positif dan tentu dibarengi dengan ikhtiar yang luar biasa untuk menggapai mimpi atau cita-cita tinggi mereka.
"Allah akan memberikan kepada kita sesuai dengan apa yang kita persangkaan kepadaNya, ini hadist qudsi, maka semua harus positif thingking, harus husnudzon terhadap rohman rohimnya Allah," pesannya.
Tak berhenti di situ, Gubernur Khofifah juga menjenguk siswa SMAN 1 Sidoarjo yang menjadi korban kecelakaan tersebut, Anzumil, yang mendapatkan perawatan di RSUD Sidoarjo. Kepada Anzumil, Gubernur Khofifah juga memberikan semangat agar ia segera sembuh.
Kebetulan di hari yang sama, Anzumil tengah berulang tahun. Gubernur Khofifah pun memberikan kue ulang tahun dan doa kepada Anzumil.
"Selamat ulang tahun nak, juga semoga lekas sembuh ya nak, sebentar lagi Anzumil juga harus menentukan pilihan mau kuliah di mana, jurusan, apa, harus semangat ya nak," ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sidoarjo Eko Redjo Sunariyanto menyampaikan, kegiatan doa dan tahlil bersama ini telah diselenggarakan sejak hari Senin lalu. Ia juga mengungkapkan, SMAN 1 Sidoarjo telah melakukan berbagai persiapan dan penguatan kepada siswa kelas XII yang harus menentukan pilihan mereka ke perguruan tinggi.
"Kami juga mengundang kakak kelas mereka, alumni SMAN 1 Sidoarjo yang di UI, UNAIR, ITS, UGM, dan perguruan tinggi negeri lainnya untuk datang ke sini dan memberikan motivasi untuk adik-adik mereka yang di kelas dua belas," ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kadis Pendidikan Provinsi Jatim, Karo Kesra Setda Provinsi Jatim, Karo Administrasi Pimpinan, Kadis Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, para guru, staf, komite sekolah, dan para siswa SMA Negeri 1 Sidoarjo, dan keluarga korban.
(hil/fat)