Terungkap Badai Tropis Anggrek Penyebab Gelombang Tinggi di Perairan Jatim

Terungkap Badai Tropis Anggrek Penyebab Gelombang Tinggi di Perairan Jatim

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 22 Jan 2024 11:27 WIB
gelombang tinggi trenggalek
Ilustrasi gelombang tinggi (Foto file: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Surabaya - Peringatan dini gelombang tinggi terjadi di Perairan Jawa Timur terjadi beberapa hari ini. Terbaru, peringatan gelombang tinggi yang dikeluarkan berlaku mulai 22-23 Januari 2024.

Stasiun BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya mengaku tingginya gelombang laut di Perairan Jawa Timur disebabkan adanya pengaruh badai tropis anggrek yang saat ini sedang terjadi.

"Untuk kondisi gelombang tinggi di Perairan Jawa Timur, khususnya perairan selatan Jatim dikarenakan pengaruh dari perambatan gelombang laut atay swell karena adanya Badai Tropis Anggrek," ujar Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (22/1/2024).

Dia menjelaskan perambatan gelombang laut atay swell karena adanya Badai Tropis Anggrek ini berada di Samudera Hindia selatan Sumatera.

"(Pengaruh Badai Tropis Anggrek saat ini berada di Samudera Hindia selatan Sumatera namun dalam posisi menjauhi wilayah Indonesia," tegasnya.

Tak hanya itu, kondisi puncak musim hujan diiringi dengan tingginya intensitas hujan saat ini juga turut mempengaruhi peningkatan gelombang laut di wilayah Jawa Timur.

"Kondisi memasuki puncak musim hujan juga ikut mempengaruhi peningkatan gelombang laut. Di mana terdapat banyak awan-awan konvektif atau awan Cumulonimbus di Perairan Jatim. Kumpulan awan-awan konvektif ini dapat menambah ketinggian gelombang laut dalam skala kecil dan bersifat temporary," tutur Ady.

BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya memperkirakan terjadi gelombang sedang dengan ketinggian 1.25-2.5 meter hingga gelombang tinggi 2.5-4.0 meter di beberapa wilayah Perairan Indonesia, termasuk di Jawa Timur.

Beberapa wilayah yang diperkirakan terdampak ketinggian gelombang sedang 1.25-2.5 meter di antaranya Perairan Kalteng bagian timur, Laut Jawa Utara Bawean, Laut Jawa Selatan Bawean, Laut Jawa Barat Masalembo, Perairan Tuban-Lamongan, Perairan Gresik-Surabaya, Perairan Utara Madura, Perairan Kep. Sapudi, Perairan Kepulauan Kangean dan Selat Madura bagian timur.

Sementara untuk wilayah yang diperkirakan mengalami gelombang tinggi antara 2.5-4.0 meter yakni Perairan Hindia Selatan Jatim dan Samudra Hindia Selatan Jatim.

Masyarakat yang tinggal di pesisir untuk menunda aktivitasnya ke laut saat terjadi fenomena cuaca yakni awan gelap di atas laut. Sebab awan gelap ini bisa berpotensi membawa angin kencang yang bisa meningkatkan ketinggian gelombang laut.

"Tetap selalu update informasi dari BMKG dan apabila terdapat awan gelap segera berlindung di area yang aman dan kalau di laut untuk menghentikan sementara aktivitas melautnya," imbaunya.




(hil/fat)


Hide Ads