Beragam cara memupuk kreativitas anak-anak. Salah satunya dengan belajar literasi. Seperti yang dilakukan siswa-siswi di SDN Medokan Ayu II/615. Mereka belajar dengan di taman kampung yang dikelola warga RT 01 RW 13 Rungkut Lor.
Pelajaran di luar kelas menjadi menyenangkan. Bakat-bakat yang terpendam mereka keluarkan dengan menghadirkan pertunjukan film pendek 'Si Pitung'.
Kepala SDN Medokan Ayu II/615 Paino mengaku bangga dengan kreativitas murid-muridnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bagian upaya kami membangun karakter siswa SDN Medokan Ayu II/615 untuk menggali potensi seni dan literasi. Ini berkat inovasi siswa dan kolaborasi bersama guru," kata Paino, Sabtu (20/1/2024).
Sementara Wali Kelas 4A Maya Ittari bersama guru Literasi M Amin Kurniawan terus memotivasi anak didiknya memahami literasi. Begitu diarahkan tampil dalam film pendek, semua bergerak penuh semangat. Cukup dengan alat rekam video pakai HP, jadilah 'Si Pitung'.
Rupanya SDN Medokan Ayu itu sadar bahwa pelajaran Literasi sebenarnya bagaimana menumbuhkan kemampuan siswa mengakses, memahami, dengan apa pun. Dengan kreativitas dan kecerdasan diaplikasikan melalui aktivitas, membaca, melihat, menyimak, menulis, berbicara, hingga berakting.
![]() |
Tidak hanya siswa-siswi SDN Medokan Ayu II yang makin menikmati aktivitas sekolah, tapi juga potensi dan kreativitas mereka tergali. Begitu mendapat tugas Literasi bertemakan Budaya Nasional, para siswa langsung bergerak dan memilih Si Pitung.
Mereka yang dimotori Putu Krishna Satria, Rasya Khair Al Ghazali, Satria Bhisma Dewangga, dan lainnya, membuat skenario hingga perform. Mereka sepakat membuat tampilan beralur cerita dalam film pendek.
"Saya dibantu Bu Maya dan Pak Amin untuk totalitas memahami cerita dan penampilan," ungkap Satria, pemeran Si Pitung.
Dalam ceritanya, Si Pitung tumbuh jadi anak pintar di era penjajahan. Saat dewasa menekuni agama. Di kampung kerap diganggu preman kampung yang juga diperankan teman-temannya. Sementara penjajah atau kompeni kerap menindas warga.
Si Pitung tidak terima. Namun ada preman ikut menindas warga. Si Pitung pun mengajak preman dan semua warga bersatu melawan kompeni.
"Senang bisa akting juga. Padahal banyak warga yang nonton," ujar Puthu Krishna, pemeran Babe Pitung.
Keberanian siswa-siswa SD itu tampil di tengah-tengah kampung tidak hanya membuat bangga orang tuanya. Tapi warga kampung juga terhibur melihat aksi polos dan lucu bocah-bocah SDN Medokan Ayu itu. Lebih dari itu, potensi dan skill literasi mereka muncul.
(dnp/fat)