Bus rombongan studi kampus SMAN 1 Sidoarjo kecelakaan di Tol Ngawi, KM 577 A Solo-Surabaya. Akibat kecelakaan itu 2 orang meninggal yakni satu guru dan satu siswa.
Peristiwa tak terduga itu terjadi saat iring-iringan 10 bus membawa siswa Kelas 12 SMAN 1 Sidoarjo sedang perjalanan pulang usai studi kampus mengunjungi Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta ke Sidoarjo.
Dari 10 bus tersebut, bus yang mengalami kecelakaan hingga keluar dari jalan tol itu adalah bus nomor 3 bernopol W 7473 UP. Total ada 48 orang di dalam bus tersebut terdiri dari 44 siswa, 2 orang guru, dan 2 orang kru bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopir bus nomor 6 yang merupakan bagian dari rombongan SMAN 1 Sidoarjo bernama Yulianto (62) menceritakan detik-detik bagaimana bus tersebut mengalami kecelakaan. Pria asal desa Kramat Temenggung, Kecamatan Tarik, Sidoarjo itu mengatakan bus itu kecelakaan saat melaju 100 km/jam.
Pada saat itulah sebuah truk muat rambutan yang diduga mengalami pecah ban terguling di badan jalan tol. Karena sudah tidak bisa menghindari, Yulianto mengatakan bus nomor 3 itu menabrak bagian bak truk lalu loncat ke parit tepi tol.
"Jadi truk muat rambutan itu sudah terguling posisinya malang (melintang). Bus nomor 3 ini kecepatan 100 km/jam, jadi tidak bisa menghindari nabrak bak truknya itu terus keluar tol itu," katanya.
Sementara, Kasat Lantas Polres Ngawi AKP M Sapari menyampaikan kronologi singkat kecelakaan bus rombongan SMAN 1 Sidoarjo di Tol Ngawi, tepatnya di KM 577 A, Solo-Surabaya.
"Jadi kronologi singkat kecelakaan ini, bus berjalan di belakang truk engkel nopol L 8216 GE. Truk ini pecah ban belakang kiri sehingga oleng ke kanan," ujarnya kepada Radio Suara Surabaya.
Karena jarak yang terlalu dekat, kata Sapari, bus itu tidak bisa menghindari tabrakan dan keluar jalur.
"Jarak bus terlalu dekat tidak bisa menghindari. Untuk lebih jelasnya akan kami sampaikan setelah olah TKP nanti," katanya.
Akibat kecelakaan itu, salah satu penumpang bus yang terguling keluar tol tewas di lokasi kejadian. Kasat PJR Polda Jatim AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan yang meninggal adalah seorang guru.
"Dari informasi anggota di lokasi, ada 1 MD (meninggal dunia). Guru. Nah di dalam bus itu ada 2 guru, 44 siswa, dan 2 kru bus. Saat ini kami masih fokus proses evakuasi korban," ujar Alex dihubungi detikJatim.
Alex menyebutkan bahwa seluruh korban baik meninggal maupun luka-luka dibawa ke 2 rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian di wilayah Ngawi.
"Karena jumlahnya cukup banyak, kami evakuasi di 2 rumah sakit terdekat. Yakni di RS Atin dan Widodo. Itu 2 rumah sakit yang terdekat dari TKP," kata Alex.
Ternyata ada juga korban yang dibawa ke RSUD dr. Soeroto sehingga ada 3 rumah sakit tempat merawat korban luka.
Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Sidoarjo bernama Wahyu yang turut serta dalam iring-iringan studi kampus itu membenarkan bahwa meninggal akibat kecelakaan itu merupakan seorang guru. Tepatnya guru Bimbingan Konseling (BK).
"Yang meninggal guru BK, Bu Sutining," kata Wahyu ketika ditemui detikJatim di lokasi.
Tidak hanya korban meninggal, Wahyu juga menyebutkan ada sejumlah korban lain yang mengalami luka.
"Meninggal satu, satu luka di kepala dan beberapa siswa kakinya terkilir," pungkas Wahyu.
Korban meninggal bertambah satu lagi. Seorang siswa bernama Nabil Asfa Putra (17) meninggal saat dalam perawatan di RS At-Tin Husada.
(dpe/iwd)