Pemilu di Pacitan Dibayangi Cuaca Ekstrem, Begini Antisipasinya

Pemilu di Pacitan Dibayangi Cuaca Ekstrem, Begini Antisipasinya

Purwoto Sumodiharjo - detikJatim
Rabu, 17 Jan 2024 08:20 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko (Foto: Purwoto Sumodiharjo/detikJatim)
Pacitan -

Hujan mulai mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Pacitan. Intensitasnya diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada Februari mendatang. Kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem pun menjadi atensi khusus BPBD Pacitan.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko menceritakan hasil pertemuan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menurutnya, ada pesan khusus yang disampaikan. Yaitu pentingnya kesiapsiagaan di tingkat wilayah, terutama berkenaan potensi bencana hidrometeorologi.

"Jika mengacu data BMKG puncak musim ujan diperkirakan terjadi bulan Februari yang akan datang," ujar Erwin kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah upaya dilakukan lembaga pengampu kebencanaan itu sebagai bentuk kesiapsiagaan dini. Antara lain, optimalisasi sumber daya manusia serta proses asesmen kebutuhan logistik. Sementara dari sisi SDM, BPBD terus meningkatkan koordinasi lintaslembaga, baik pemerintah, swasta, maupun relawan penggiat kebencanaan.

"Kita berhitung kebutuhan logistik. Untuk potensi banjir dan longsor misalnya, kedaruratan berupa zak. Termasuk bahan makan bagi masyarakat terdampak, kita cek kebutuhannya dan kita siapkan," terang Erwin.

ADVERTISEMENT

Antisipasi lain yang dilakukan BPBD adalah berkenaan momen pesta demokrasi yang juga berlangsung pada bulan Februari. Ini meliputi kelancaran distribusi logistik pemilu hingga pelaksanaan pemungutan suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang berada di kawasan rawan bencana.

Isu dimaksud telah menjadi agenda pembicaraan bersama KPU (Komisi Pemilihan Umum) maupun TNI/Polri. Bahkan, saat peluncuran program 'Sowan Kapolres' di Mapolres Pacitan, Jalan Ahmad Yani, Rabu (17/1/2024), topik tersebut kembali diperbincangkan bersama Kapolres AKBP Agung Nugroho.

Kapolres menjelaskan, lembaga yang dipimpinnya sudah melakukan langkah mitigasi awal. Yaitu dengan mendata jumlah TPS yang masuk kategori rawan bencana, maupun kurang rawan. Sejauh ini, tercatat 58 TPS rawan bencana dari total 1.860 TPS di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan.

"Apakah di situ diperlukan tambahan peralatan, atau jika saat hari H terjadi bencana, sudah kita susun rencana mitigasinya. Yang pasti untuk TPS rawan (bencana) personel pengamanan lebih banyak kemudian sarana prasarana juga lebih banyak," papar AKBP Agung Nugroho kepada detikJatim.




(hil/fat)


Hide Ads